Ini Saran Dirut Bank Mandiri agar Terhindar dari Kejahatan Perbankan
Sikap hati-hati dan responsif perlu dimiliki para nasabah perbankan, terutama yang suka bertransaksi melalui internet banking
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap hati-hati dan responsif perlu dimiliki para nasabah perbankan, terutama yang suka bertransaksi melalui internet banking. Hal ini perlu dilakukan untuk mengindari kejahatan di dunia perbankan seiring majunya teknologi.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan, nasabah perlu berhati-hati ketika memasukkan password dan selalu memperbarui antivirus yang digunakan dalam perangkat komputer ataupun telepon genggam.
"Kemudian, ketika transaksi internet banking memakai token, kemudian minta lagi (password) karena gagal, itu ciri-ciri browser-nya dia sudah diretas sama orang," ujar Budi di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), frekuensi penggunaan elektronik banking meningkat mulai dari 3,79 miliar pada 2012 menjadi 4,73 miliar di 2013, dan 5,69 miliar pada 2014.
Sedangkan volume penggunaan eletronik banking meningkat mulai dari Rp 4,44 triliun di 2012 menjadi Rp 5,49 triliun pada 2013, dan 2014 meningkat ke posisi Rp 6,44 triliun.