BUMN Tiongkok Dapat Jatah Garap Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt
Bahkan CMEC mendapat jatah membangun listrik dari proyek yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar 2.400 megawatt
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan BUMN asal Tiongkok China Machinery Engineering Corporation (CMEC) mendukung penuh proyek listrik 35 ribu megawatt.
Bahkan CMEC mendapat jatah membangun listrik dari proyek yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar 2.400 megawatt.
"Kami ikut membangun pembangkit listrik 2.400 megawatt dari 35 ribu megawatt," ujar CEO CMEC Zhang Chun di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Sebelum memulai proyek 35 ribu megawatt, CMEC sekarang akan membangun tiga pembangkit listrik yang salah satunya berada di kawasan industri. Rencananya pembangkit tersebut ditargetkan mulai semester II tahun depan.
"Kita mau bangun pembangkitnya di luar pulau Jawa," kata Zhang.
Zhang berharap sebagai salah satu investor asing di Indonesia, CMEC bisa mendapat tawaran proyek tak hanya di sektor kelistrikan saja. Dalam hal ini CMEC juga menawarkan investasi di sektor infrastruktur.
"Kami akan meningkatkan kemitraan strategis yang komprehensif dan CMEC meyakini bisa lebih cepat mengintegrasikan infrastruktur di Indonesia," ucap Zhang.
Sebelum mengikuti proyek kelistrikan di era Presiden Jokowi, CMEC juga telah menjalankan program kelistrikan Fast Track Program (FTP) tahap pertama sebesar 10 ribu megawatt di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasil yang telah didapatkan dari FTP tahap satu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin (2x115 mw).