Rizal Ramli: Pulau Aru Bisa Lebih Besar dari Balikpapan
"Dalam 10 tahun kita akan bikin kota, yang mungkin lebih besar dari Balikpapan," ujar Rizal di gedung BPPT, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai pulau Aru, Maluku bisa berkembang dari kota Balikpapan.
Hal ini karena Blok Masela jika bisa dikelola dengan pendistribusian gas yang baik, dalam satu dekade pulau Aru akan menjadi besar daripada Balikpapan.
"Dalam 10 tahun kita akan bikin kota, yang mungkin lebih besar dari Balikpapan," ujar Rizal di gedung BPPT, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Menurut Rizal pipa yang terbangun dari Blok Masela ke pulau Aru harus punya panjang 600 km. Apalagi kata Rizal potensi maksimal gas Blok Masela mencapai 10,7 terra cubic feet per hari.
"Jadi dari lokasi ditemukannya gas, kita bangun pipa ke Aru. Manfaatnya, akan terjadi pengembangan wilayah pulau Aru," ungkap Rizal.
Rizal membandingkan kota yang besar seperti Balikpapan bisa berkembang karena Blok Mahakam. Apalagi saat Blok Mahakam dikelola oleh perusahaan asal Prancis, PT Total EP.
"Balikpapan kan dulu gara-gara ada Mahakam, ada Total dan ditemukan gas akhirnya kotanya berkembang.
Sebagai tambahan proyek Blok Masela secara finansial sudah mulai menarik internal rate of return (IRR) sebesar 15,04 persen. Sedangkan potensi pendapatan pemerintah 43,8 miliar dolar AS.
Untuk diketahui potensi gas di Blok Masela bisa mencapai 10,7 terra cubic feet sampai maksimal. Saat ini Blok Masela sudah dikelola oleh Inpex. Kontrak Inpex akan berakhir pada 2028.
Perusahaan asal Jepang ini sudah menyatakan akan memperpanjang kontraknya 20 tahun lagi, hingga 2048. Alasannya Masela diperkirakan baru berproduksi pada 2018 atau hanya 10 tahun sebelum kontrak berakhir 2028.
Jangka waktu produksi yang singkat ini dinilai belum cukup untuk mengembalikan investasi yang mencapai 14 miliar dollar AS.