Fuad Bawazier: Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Tak Laku
Fuad Bawazier, mengatakan paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo tak direspons positif oleh masyarakat.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan menteri keuangan era orde baru, Fuad Bawazier, mengatakan paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo tak direspons positif oleh masyarakat.
"Pemerintah dalam paket-paket ini ada asumsi yang tersirat, bahwa perekonomian seolah-olah bisa diselamatkan oleh para kapitalis pemodal. Orientasinya ke sana," kata Fuad dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (4/10/2015).
Fuad mengatakan paket tersebut tidak direspons karena ekonomi sudah terlanjur lesu. Hal itu dimulai dari kebijakan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Mulailah menghantam konsumsi mesin rakyat. Saya asumsikan tidak sadar, menikam sendiri, dinaikkan harga BBM, pertumbuhan turun daya beli turun. Penjualan sepi," kata anggota Dewan Pembina Gerindra itu.
Kemudian, kata Fuad, isi paket tersebut tidak begitu signifikan. Pemerintah, tuturnya, terlihat ragu dan takut mengeluarkan paket kebijakan itu. Contohnya perizinan industri dari 8 hari menjadi tiga jam.
"Itu enggak ada substansi apa-apa. Dari kalangan pengusaha tidak ada yang mengeluh delapan hari sudah bersyukur. Jadi kebijakan itu seperti membohongi diri sendiri," ujarnya.
Hal lain yang disorot Fuad yakni pengurangan pajak yang diberikan selama 10 tahun kini hingga 20 tahun. Padahal, kata Fuad, bukan di situ permasalahannya.
"Membuang paket yang kurang menggigit. Ketiga, karena ragu, kemampuan atau komitmen pemerintah dalam menjalankan kebijakannya sendiri. Paket itu tidak bisa langsung diimplementasikan," ujarnya.