Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jelang Musim Hujan, Sharp Luncurkan Plasmacluster dengan Fitur Penangkap Nyamuk

Musim hujan yang diprediksi BMKG akan datang pada bulan November, perlu diwaspadai karena seringkali diiringi munculnya sejumlah penyakit

Penulis: Budi Prasetyo
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jelang Musim Hujan, Sharp Luncurkan Plasmacluster dengan Fitur Penangkap Nyamuk
TRIBUNNEWS/HO
Model memamerkan Plasmacluster dalam acara peluncuran produk tersebut di Jakarta, Rabu (21/10/2015). Plasmacluster adalah produk dengan fitur Penangkap Nyamuk (Mosquito Catcher) dan Penangkap Tungau (Mite Catcher) yang berguna bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Musim hujan yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan datang pada bulan November, perlu diwaspadai   karena seringkali diiringi   munculnya sejumlah penyakit, salah satunya demam berdarah atau demam dengue (DBD).

Menjelang musim hujan tahun ini, Sharp kata President Director PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) Fumihiro Irie dalam peluncuran produk Rabu (21/10/2015). secara khusus menghadirkan produk penjernih udara pertama di dunia dengan teknologi Plasmacluster yang dilengkapi fungsi penangkap nyamuk untuk menjaga kesehatan seluruh konsumen setia kami di Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang beriklim tropis yang rentan terpapar dampak negatif dari nyamuk.

Produk penjernih udara (air purifier) model FP-FM40 yang dilengkapi oleh fungsi penangkap nyamuk (mosquito catcher) ini merupakan sebuah terobosan baru dari teknologi penjernihan udara berbasis Plasmacluster yang hanya dimiliki oleh Sharp untuk menghadirkan udara sehat, segar, dan murni seperti layaknya di alam bebas.
Penjernih udara model ini tidak hanya mampu menon-aktifkan berbagai virus, jamur, bakteri, dan bau-bauan tak sedap, namun juga menyingkirkan 99,97 persen debu dan asap berkat filter HEPA (High Efficiency Particulate Air), sekaligus menangkap nyamuk dengan metode yang 100 persen aman karena bebas dari bahan kimia berbahaya yang dampaknya tidak baik bagi kesehatan.

Untuk mengembangkan produk ini, Sharp melakukan riset dengan mempelajari perilaku nyamuk, bekerja sama dengan Institute for Medical Research Malaysia, lembaga riset terkemuka yang juga merupakan Pusat Kolaborasi WHO untuk binatang parasit (WHO Collaborating Centre for Vector). Dari pengamatan ini, SHARP menemukan sejumlah perilaku unik nyamuk, di antaranya adalah kegemaran nyamuk pada sinar UV, warna hitam, juga celah-celah sempit.

“Oleh sebab itu, fitur-fitur produk ini dikembangkan atas temuan tersebut, yaitu 1) Dilengkapi sinar UV dengan panjang gelombang 360 nm yang disenangi nyamuk, 2) Didesain dengan body berwarna hitam untuk menarik perhatian nyamuk, 3) Memiliki celah-celah sempit yang disukai nyamuk, 4) Daya hisap dan aliran udara yang kuat, 5) Lembar perekat yang kuat daya lekatnya,” jelas Herdiana Anita Pisceria selaku General Manager Divisi Product Planning SEID.

Untuk membuktikan efektivitas produk penjernih udara model FP-FM40, Sharp dan Institute for Medical Research Malaysia melakukan 15 tes di sebuah rumah uji coba. Sebanyak kurang lebih 200 nyamuk betina dilepaskan ke dalam ruangan yang sudah dilengkapi oleh satu unit FP-FM40. Agar tes ini lebih akurat, sebuah kotak kertas buatan dengan ukuran serupa air purifier diletakkan berseberangan dengan unit FP-FM40. Setelah 24 jam dinyalakan, nyamuk yang terperangkap di dalam produk penjernih udara FP-FM40 ini dikumpulkan dan dihitung. Hasilnya, produk ini teruji mampu mengurangi 91 persen nyamuk Culex, 73 persen nyamuk Aedes, dan 72 persen lalat.

“Kami yakin produk ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi permasalahan nyamuk karena didesain dengan komitmen kuat untuk menghadirkan lingkungan yang sehat tanpa menggunakan material berbahaya (non-toxic) bagi seluruh anggota keluarga. Kami optimis produk ini akan mampu terjual sebanyak 10 ribu unit dalam kurun satu tahun dan meraih 70 persen market share hingga tahun depan,” jelas Herdiana.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas