TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatat laba bersih sebesar 51,4 juta dolar AS (Rp 668,2 miliar) hingga kuartal III 2015. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, maskapai pelat merah tersebut menderita kerugian hingga 220,1 juta dolar AS.

Selama sembilan bulan tersebut, perseroan mampu mendongkrak pendapatan usaha dari 2,83 miliar dolar AS pada 2014 menjadi 2,84 miliar dolar AS di tahun ini. Sementara beban usaha turun dari 3,08 miliar dolar AS menjadi 2,72 miliar dolar AS.

"Peningkatan kinerja ini dapat dicapai berkat penerapan strategi pengembangan bisnis melalui program 'Quick Wins' dan disiplin efisiensi biaya ketat yang dilaksanakan secara berkelanjutan sejak awal tahun ini," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, Jumat (23/10/2015).

Menurut Arif, sejak Januari hingga September 2015 perseroan mengangkut sebanyak 24,55 juta penumpang atau naik 17,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 20,89 juta penumpang.

Sementara mengenai market share di pasar domestik dan internasional, kata Arif, Garuda pada kuartal III 2015 di pasar domestik meningkat menjadi 44 persen dibandingkan sebelumnya 37 persen.

"Sementara di pasar internasional mencapai 28 persen dari tahun sebelumnya 22 persen," ucap Arif.