Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HIPMI: Bela Negara Dalam Bentuk Pertahanan Ekonomi

Mereka sudah berbicara kepada Menhan perihal konsep bela negara tersebut, tetapi pandangan HIPMI tidak digubris.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in HIPMI: Bela Negara Dalam Bentuk Pertahanan Ekonomi
HIPMI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini bukan berasal dari sebuah ancaman perang melainkan ancaman ekonomi. Oleh karena itu Ketua HIPMI, Bahlil Lahadalia, ingin pemerintah mendorong anak muda menjadi pengusaha.

"Ancaman sebenarnya berupa ancaman ekonomi bukan ancaman geografis. Oleh karena itu kenapa pemerintah tidak membuat regulasi mendorong anak muda menjadi pengusaha muda," kata Bahlil dalam acara Forum Dialog HIPMI dengan tema ”Bela Negara dalam Perspektif Pengusaha Muda” di Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Bahlil menyatakan bahwa mereka sudah berbicara kepada Menhan perihal konsep bela negara tersebut, tetapi pandangan HIPMI tidak digubris.

"Kami beberapa momen sudah bicara ke Menhan baris berbaris itu tidak penting bagi masyarakat, yang penting itu kesejahteraan. Kami sudah sering menyampaikan tetapi pandangan HIPMI tidak digubris, mungkin tidak dianggap penting," lanjutnya.

Data diperolehnya, jumlah pengusaha muda saat ini baru menyentuh angka 1,4 persen dari total penduduk. Jumlah itu tentunya dianggap masih kurang. Sebab, idealnya Indonesia memiliki 2 persen pengusaha muda.

Bahlil mengatakan dirinya berharap pemerintah lebih menitik beratkan pada pengembangan pengusaha muda Indonesia dibanding dananya digunakan untuk merekrut orang-orang yang tidak berkompeten di bidang ekonomi.

Dia menilai, jika hanya sedikit pemuda akan menjadi wiraswasta maka menimbulkan pengangguran intelektual. Kondisi ini mengancam mahasiswa dari kampus seluruh tanah air.

Berita Rekomendasi

"83 persen mahasiswa memilih jadi karyawan. Anak muda itu agen perubahan, artinya siap-siap mahasiswa ini akan menjadi pengangguran intelektual. Seluruh kampus dari Aceh sampe Papua menjadi penghasil sampah intelektual," terangnya.

Dalam Forum Dialog HIPMI tersebut hadir juga M. Arief Rosyid (Ketum PB HMI), Ferry Joko Juliantono (Waketum DPP Gerindra), Amung Ma'mun (Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga Kemenpora), Kolonel Edy Yulianto (Perwakilan Menteri Pertahanan dan Keamanan) dan Pengusaha Muda M. Hadi Nainggolan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas