Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

YLKI Minta Tarif Listrik Dinaikan Bertahap Bukan Sekaligus

Hal itu pun akan membebankan bukan hanya tagihan listrik PLN saja, tetapi juga pemerintah.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in YLKI Minta Tarif Listrik Dinaikan Bertahap Bukan Sekaligus
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tidak senang jika pemerintah menghapus subsidi pelanggan listrik 450 Va dan 900 Va dengan mengarahkan ke 1.300 Va.

Menurut Ketua Harian YLKI Tulus Abadi, cara yang tepat mengurangi tarif subsidi secara bertahap daripada membebankan rakyat miskin pada daya listrik yang besar.

"Skema bertahap ini, supaya masyarakat yang migrasi bisa bersiap dan menyesuaikan dirinya bisa lebih siap," ujar Tulus Abadi di diskusi Energi Kita, Minggu (1/11/2015).

Tulus memaparkan dengan perpundahan penggunaan daya listrik dari 450 Va dan 900 ke 1.300 Va, otomatis masyarakat rentan miskin sebanyak 23,7 juta orang masuk ke kelas miskin.

Hal itu pun akan membebankan bukan hanya tagihan listrik PLN saja, tetapi juga pemerintah.

"Jika langsung migrasi tanpa bertahap, akan membebankan masyarakat dan negara," kata Tulus

Tulus memaparkan sejak 2003 tarif 450 Va dan 900 Va belum pernah ada penyesuaian. Namun penghapusan subsidi untuk daya listrik tersebut
membuat tagihan masyarakat membengkak hanya untuk komoditi listrik.

Berita Rekomendasi

"Nanti tagihan listrik masyarakat bakal naik 200 sampai 300 persen," papar Tulus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas