8 Bank Kucurkan Kredit Kelautan dan Perikanan Mencapai Rp 4,41 Triliun
toritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi penyaluran kredit baru ke sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 4,41 triliun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi penyaluran kredit baru ke sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 4,41 triliun.
Realisasi kredit itu tercapai pada akhir September 2015 yang dilakukan oleh delapan bank yang tergabung dalam Program Jaring 2015.
"Pencapaian ini sudah 82,09 persen dari target agregat delapan bank partner sebesar Rp 5,37 triliun," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E Siregar, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) resmi meluncur pada 11 Mei 2015 di Talakar, Sulawesi Selatan.
Sebanyak delapan bank menjadi pelopor seperti BNI, BRI, Mandiri, Danamon, BTPN, Bank Permata, Bank Bukopin, dan BPD Sulselbar.
"Beberapa bank yang telah mencapai dan melebihi target penyaluran kredit gross adalah BRI, BTPN, dan BPD Sulselbar," ucap Mulya.
BRI memiliki nominal komitmen penyaluran kredit kelautan dan perikanan pada 2015 sebesar Rp 2,50 triliun.
Hingga akhir September 2015 sudah mencapai Rp 2,91 triliun.
Kemudian BTPN senilai Rp 50 miliar dan realisasi hingga September 2015 sudah melebihi target 443,98 persen yaitu sebesar Rp 221,99 miliar.
BPD Sulsebar hingga September 2015 mencapai Rp 32,59 miliar, atau melampuai 250,67 persen dari target yang dicanangkan hingga akhir tahun Rp 13 miliar.
Menurut Mulya, selain delapan bank pelopor tersebut, saat ini terdapat penambahan lima bank patner baru yang ikut tergabung dengan program Jaring 2015.
Adapun lima bank tersebut, Bank Maybank Indonesia, BCA, Bank CiMB Niaga, Bank Sinarmas, dan BPD Jawa Timur.
"Keikutsertaan beberapa bank patner yang baru ini sejalan dengan target jangka menengah-panjang mulai tahun 2016, antara lain memperluas pembiayaan ke seluruh sektor maritim, antara lain mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan, dan industri maritim," tutur Mulya.