BNI Perluas Pembiayaan Sektor Kelautan dan Perikanan
BNI meluncurkan Tabungan dan Kartu BNI JARING, yang diciptakan untuk memberikan kemudahan sesederhana Tabungan
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sukses dengan penyaluran pendanaan kepada para nelayan di Takalar, Sulawesi Selatan pada saat meluncurkan Program JARING beberapa waktu lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melanjutkan kampanye program yang sama ke pesisir selatan Malang, Jawa Timur, tepatnya di Pantai Sindang Biru.
Pada kesempatan ini, BNI meluncurkan Tabungan dan Kartu BNI JARING, yang diciptakan untuk memberikan kemudahan sesederhana Tabungan dan Kartu BNI Pandai yang sudah diluncurkan BNI sejak peluncuran Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di Bima, Nusa Tenggara Timur pada 8 Juni 2015.
Acara Kampanye Program JARING dan Peluncuran Tabungan serta Kartu BNI JARING tersebut dilaksanakan di Pantai Sindang Biru, Malang, Jumat (13 November 2015). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, dan Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.
Suprajarto mengungkapkan, dengan adanya Program JARING yang diluncurkan OJK, BNI mendukung dan optimis akan terjadi percepatan dalam pembiayaan ke sektor Kelautan dan Perikanan. Program JARING akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan mulai dari penangkapan ikan hingga mata rantai perdagangan hasil laut.
Didukung oleh jaringan outlet BNI yang luas baik di dalam negeri maupun luar negeri serta Program Kemitraan Terpadu melalui Skema pembiayaan Kredit Kemitraan, dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah, BNI yakin dapat menjembatani transaksi bisnis sektor Kelautan dan Perikanan.
Tabungan dan Kartu BNI JARING merupakan produk perbankan yang disiapkan BNI dengan seluruh keunggulan yang dimiliki oleh Tabungan dan Kartu BNI Pandai, yaitu dapat dibuka melalui Agen BNI 46 maupun Kantor Cabang BNI; Pemilik Tabungan BNI JARING mendapatkan bunga mulai dari saldo rekening Rp 1; dan dibebaskan dari biaya Administrasi bulanan, biaya Pembukaan Rekening, biaya Transaksi Penyetoran Tunai, Transaksi Transfer Masuk, Transaksi Pemindahbukuan, serta Biaya Penutupan Rekening.
Tabungan BNI Pandai dan BNI JARING dapat dimiliki oleh perorangan dalam mata uang rupiah. Maksimum saldo rekeningnya ditetapkan Rp 20 juta, dan maksimum transaksi debet sebesar Rp 5 juta per bulan (baik penarikan, pemindahbukuan atau transfer keluar). BNI memberikan layanan transaksi terkait tabungan ini mulai dari Pembukaan Rekening, Penyetoran, dan Penarikan tunai.
Dengan demikian, penerbitan Tabungan dan Kartu BNI JARING diharapkan dapat mempermudah realisasi sasaran utama Program JARING yaitu meingkatkan pertumbuhan pembiayaan di sektor Kelautan dan Perikanan (KP) dengan target pertumbuhan pembiayaan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Target pertumbuhan kredit yang ditetapkan OJK adalah minimal 50% dari tahun sebelumnya.
Sejak diluncurkan di Bima pada 8 Juni 2015, hingga 10 November 2015, BNI telah merekrut 230 Agen BNI 46, atau masyarakat yang dinilai memenuhi syarat untuk menjadi kepanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan, yaitu menerbitkan Tabungan dan Kartu BNI Pandai (kini ditambah Tabungan dan Kartu BNI JARING) serta transaksi perbankan lainnya. Di Malang, BNI menambah 13 Agen baru. Para agen Laku Pandai tersebut akan memperkaya jaringan outlet BNI yang per akhir September 2015 memiliki 1.818 outlet outlet
Pembukaan Agen BNI 46 telah menarik antusiasme masyarakat untuk berbank melalui Agen-agen BNI 46 yang dekat dengan tempat mereka tinggal. Hingga 10 November, sudah 140 rekening yang dibuka dan terdapat 2.000 transaksi yang dilayani. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun ini.
BNI telah menyalurkan kredit ke sektor Kemaritiman dengan posisi outstanding sebesar Rp 8,7 triliun per Desember 2014. Khusus untuk Sektor Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu bagian dari Subsektor Kemaritiman, BNI menyalurkan pembiayaan Rp 1,054 triliun atau 12,1% dari total outstanding di sektor Kemaritiman. Pada tahun 2015, BNI berkomitmen menyalurkan Rp 1 triliun di Sektor Kelautan dan Perikanan.