Kopi Indonesia Rambah Pasar Taiwan
Paviliun Indonesia berhasil menarik sekitar 2.000 orang per hari untuk mengetahui lebih banyak tentang kopi dan teh asal Indonesia.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Di ajang Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo 2015 yang digelar di Taipei, Taiwan, pada 13-16 November 2015, delegasi Indonesia turut berpartisipasi.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei di Taiwan menargetkan transaksi sebesar 1,2 juta dollar AS dari event tersebut.
KDEI optimistis target tersebut tercapai mengingat kualitas produk kopi Indonesia yang populer selama pameran berlangsung dan menarik banyak kontak bisnis.
Ketua KDEI Arief Fadillah mengatakan, pihaknya menggunakan strategi baru dalam mendongkrak ekspor.
Ia mengatakan, KDEI Taipei telah menggunakan strategi pendekatan pasar melalui pengamatan langsung kepada importir, kedai kopi, dan konsumen pecinta kopi Indonesia di Taiwan.
Menurut dia, meski baru menguasai 6 persen pangsa kopi di Taiwan, KDEI Taipei optimistis pangsa ekspor kopi bisa ditingkatkan.
"Hal ini terlihat dari belum adanya tendensi penurunan ekspor kopi Indonesia," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2015).
Ia menyebutkan, ekspor kopi Indonesia ke Taiwan pada Agustus 2014 tercatat 12,73 juta dollar AS dan meningkat 20 persen menjadi 15,24 juta dollar AS pada Agustus 2015.
Persentase kenaikan itu hanya sedikit di bawah persentase peningkatan ekspor kopi dunia ke Taiwan yang telah mencapai 91,76 juta dollar AS.
"KDEI Taipei juga mengedukasi dan mempromosikan ‘Harumnya Kopi Indonesia: The Best Coffee in Earth," katanya.
Arief menjelaskan, beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama 2015, antara lain pertemuan intensif dengan asosiasi kopi Taiwan dan kunjungan rutin ke perusahaan kopi Taiwan.
Tak ketinggalan, dilakukan pula promosi lokasi sentra produksi kopi melalui kegiatan “Taiwan Tour de Coffee” ke Jawa Timur dan Bali pada awal bulan Agustus lalu.
Berbagai upaya ini membuahkan hasil optimal. Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia berhasil menarik sekitar 2.000 orang per hari untuk mengetahui lebih banyak tentang kopi dan teh asal Indonesia.
Para pengunjung yang ingin mencicipi, juga difasilitasi sesi cupping setiap hari selama 1 jam.
Keikutsertaan Indonesia untuk kedua kalinya ini diikuti 12 perusahaan nasional, terdiri atas 10 pengusaha eksportir kopi dan dua perusahaan eksportir teh.
Berbagai jenis kopi yang ditampilkan yaitu kopi Aceh Gayo, Mandheling, Sidikalang, Jampit, Kintamani, Flores, dan kopi Lampung dalam bentuk bubuk (powder), biji kopi yang belum disangrai (green bean), dan biji kopi yang telah disangrai (roasted).
Sedangkan perusahaan eksportir teh menampilkan teh organik, berupa teh hijau (green tea), teh putih (white tea), teh melati (jasmine tea), dan teh dalam kemasan lainnya. (Noverius Laoli)