RUPSLB Merdeka Copper Gold Setujui Penjaminan Aset
Proyek ini diperkirakan dapat berproduksi hingga 90.000 oz emas dan 300.000 oz perak per tahun mulai 2016 hingga 2025.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), menyetujui rencana perseroan untuk menjaminkan aset dalam rangka mendapatkan pinjaman sindikasi perbankan.
Merdeka Copper Gold bermaksud memperoleh pinjaman dari perbankan dengan menjaminkan aset Perseroan berupa saham pada PT Bumi Suksesindo (BSI) dan saham BSI pada tiga anak usahanya yang meliputi PT Damai Suksesindo, PT Cinta Bumi Suksesindo, dan PT Beta Bumi Suksesindo. Tujuan dari pinjaman ini untuk membiayai kegiatan konstruksi dan pengembangan sarana infrastruktur usahanya.
"Dengan persetujuan ini, Perseroan akan memiliki ruang yang lebih luas untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Kami yakin prospek bisnis emas dan mineral tambang akan sangat positif," kata Presiden Direktur Merdeka Copper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri dalam rilisnya di Jakarta, Senin (23/11/2015).
Merdeka Copper Gold melalui PT BSI memegang konsesi atas proyek tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Berdasarkan JORC 2012, proyek tambang Tujuh Bukit memiliki kandungan 90 juta ton ore di lapisan Oksida. Proyek ini diperkirakan dapat berproduksi hingga 90.000 oz emas dan 300.000 oz perak per tahun mulai 2016 hingga 2025.
Menurut Adi, tambahan modal melalui pinjaman dari bank ini akan melengkapi sumber pendanaan Perseroan setelah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Juni 2015. Pada saat IPO, Perseroan berhasil mengumpulkan dana sebesar 62,10 juta dolar AS atau Rp 819,04 miliar. Per 30 September 2015, realisasi penggunaan dana sudah mencapai 53%, yakni 25,35 juta dolar AS untuk melunasi utang bank, 2,75 juta dolar AS untuk mendanai pengembangan wilayah IUP, dan 5 juta dolar AS untuk mendanai modal kerja, sehingga total yang sudah terserap sebesar 33,1 juta dolart AS.