Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Kelemahan Indonesia Menghadapi Persaingan versi Wapres

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Indonesia masih memiliki sejumlah kelemahan untuk menghadapi persaingan dengan negara lain.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Ini Kelemahan Indonesia Menghadapi Persaingan versi Wapres
Dokumen Pribadi
Ady Indra saat mendapat salam dari Wakil Presiden Jusuf Kalla 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Indonesia masih memiliki sejumlah kelemahan untuk menghadapi persaingan dengan negara lain.

"Sekarang daya beli konsumsi masyarakat turun, karena pendapatan menurun, untuk menaikkan kembali maka harus ditingkatkan persaingan," kata JK dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (24/11/2015)

Dia menyebutkan, kelemahan pertama yakni di sektor keuangan tingkat suku bunga masih lebih tinggi dibandingkan negara lain. Menurut dia, tidak mungkin pembangunan akan berjalan jika menggunakan bunga yang masih tinggi.

JK mencontohkan, pembiayaan di Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan yakni dengan perbandingan 90:10.

"Tidak mungkin orang mau beli saham selama bunga deposito masih di kisaran 8 persen - 10 persen, daripada beli saham yang belum tentu pasti," ujarnya.

Menurut JK, jika bunga deposito hanya 4 persen pasti masyarakat akan bergeser untuk membeli saham, namun kemungkinan ini tidak akan terjadi.

Berita Rekomendasi

"Bunga tinggi investasi tinggi, tidak mungkin terjadi, jadi harus pilih salah satu," kata dia.

Selain itu, birokrasi yang panjang dan mahal menjadi salah satu penyebab masih lambatnya investasi di indonesia.

"Sekarang sudah ada kebijakan untuk mempercepat birokrasi yang biasanya urus ijin satu bulan sekarang bisa satu hari bahkan 3 jam," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas