Jadi Ketua Umum Kadin, Rosan Prioritaskan Hal Ini
Rosan sudah memperoleh persetujuan dua konsultan internasional berkelas dunia,
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2015-2020 Rosan Perkasa Roeslani akan memprioritaskan tiga hal agar Kadin terus mampu mendukung kiprahnya dalam industri dan perdagangan Indonesia.
Pertama, akan segera membentuk sebuah tim khusus dan skema terobosan untuk meningkatkan konsolidasi organisasi dengan cara-cara yang langsung bisa bermanfaat dan menguntungkan semua pihak.
Untuk memastikan hasil yang terbaik, Rosan sudah memperoleh persetujuan dua konsultan internasional berkelas dunia, untuk membantu seluruh anggota Kadin meningkatkan kapabilitas, melakukan perencanaan strategis, merestrukturisasi sektor industri masing-masing, dan membuka pasar-pasar baru di seluruh dunia.
Kedua, Rosan akan memilih beberapa industri strategis untuk diberikan perhatian khusus sehingga dampaknya bisa luas, meningkat, dan bertahan lama.
Sektor industri tersebut adalah industri dimana sudah menjadi pemain terkemuka dunia, seperti industri Kelapa Sawit yang sering kali mendapatkan tantangan dari pasar internasional seperti Eropa dan AS.
“Saya akan maksimal berupaya bahwa dunia mengetahui dan mengerti bahwa para pengusaha kelapa sawit Indonesia telah cukup lama merubah praktik bisnisnya menjadi praktik bisnis yang sustainable dan berkelas dunia,” ujar Rosan.
Industri lainnya adalah mengintegrasikan sektor hulu ke hilir seperti industri kertas, telekomunikasi, dan sepatu. Sehingga dominasi pasar domestik sudah terbangun, dan potensi masuk ke pasar internasional sudah di depan mata.
Ketiga, sektor industri kreatif dan startup berbasis teknologi sudah mulai dan harus dipastikan menjadi salah satu pilar utama dari ekonomi Indonesia mulai hari ini.
“Saya sangat bangga dan kita semua harus mulai belajar dari adik-adik technopreneur di Jakarta, Jogja, Bandung, Malang, Makassar bahkan sekarang mulai masuk ke Bali dan Nusa Tenggara,” tambahnya.
Beberapa dari mereka sudah membuktikan diri sebagai juara-juara dunia dalam hal “value creation”, penciptaan nilai. Sebut saja: Bukalapak.com, Gojek, Kaskus, Zalora, Hijup.com, dsb. Mereka rata-rata memulai usaha lima sampai tujuh tahun yang lalu, dengan modal 20.000 – 200.000 USD. Dan saat ini mereka sudah bernilai antara 200 juta – 500 juta dollar.
Hal itu bisa terjadi, karena generasi muda kita ternyata bukan hanya fokus pada bekerja tapi pada berkarya. Kegiatan mereka sehari-hari bukan kerja kerja dan kerja, melainnya kerjasama. Mereka tidak khawatir dengan kompetisi dengan Silicon Valley, atau Aluminimum Valley, atau lembah manapun di dunia. Karena mereka semangat mengejar kolaborasi dan menjauhkan ego pribadi. Saya sendiri merasa malu dan terharu dengan pencapaian mereka.