Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pembangunan 7 Smelter Kelar Tahun Depan

Ada enam smelter nikel baru yang beroperasi dengan total kapasitas produksi sebanyak 524.000 ton

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pembangunan 7 Smelter Kelar Tahun Depan
Kontan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak tujuh fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) diproyeksikan bisa beroperasi pada 2016.

Ada pun rinciannya, tiga smelter nikel dengan total kapasitas produksi feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI) sebanyak 767.000 ton, satu smelter bauksit berkapasitas 1 juta ton, dan tiga smelter timbal dan seng dengan total kapasitas produksi 57.000 ton.

Sementara untuk tahun ini, ada enam smelter nikel baru yang beroperasi dengan total kapasitas produksi sebanyak 524.000 ton. Adapun komoditas bauksit serta timbal dan seng, tidak ada smelter baru yang berhasil dibangun tahun ini.

Padahal sebelumnya ada 12 smelter nikel baru yang diproyeksikan bisa selesai pembangunannya tahun ini dengan total kapasitas bijih mencapai 6,47 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono mengatakan, progres pembangunan smelter memang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Yang progresnya sudah di atas 80% ada 25 perusahaan, tapi yang bisa diselesaikan tahun ini dan tahun depan baru 13 smelter. Setidaknya sudah lebih dari setengah," katanya kepada KONTAN, Rabu (25/11).

Menurut Bambang, kendala yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan adalah pendanaan. Pasalnya, harga komoditas mineral cenderung mengalami penurunan tahun ini. Alhasil, investasi di sektor pemurnian ikut tertahan. "Dari target investasi sektor minerba tahun ini senilai US$ 6,1 miliar, sampai Agustus baru US$ 3,3 miliar," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Adapun prognosa investasi di sektor minerba pada tahun ini senilai US$ 5,3 miliar atau lebih rendah 13,11% dari target.

Selain itu, meski belum akan beroperasi 100%, dia berharap terbangunnya beberapa smelter pada tahun ini dan tahun depan akan memberi dampak positif pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba.

Pasalnya, penjualan hasil tambang akan meningkat drastis karena keran ekspor mineral akan kembali terbuka untuk sebagian perusahaan.

Sementara Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Mohammad Hidayat mengatakan perusahaan-perusahaan yang sedang membangun smelter kini tidak memiliki pemasukan yang jelas. Pasalnya, rendahnya harga komoditas telah membuat kondisi keuangan terus memburuk.

Alhasil, kondisi keuangan yang tergerus itu membuat perusahaan-perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan pinjaman. "Perbankan juga sulit meminjamkan uang di sektor pertambangan karena tidak ada jaminan," tandasnya. (Pratama Guitarra)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas