Menhub Belajar Keamanan Bandara dari Heathrow
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyempatkan diri untuk melihat menara kontrol di Bandara Heathrow, London
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyempatkan diri untuk melihat menara kontrol di Bandara Heathrow, London, Inggris, sebelum kembali ke Tanah Air, Rabu (25/11) malam.
Dalam kesempatan itu, Jonan mendapatkan sejumlah informasi dari petinggi otoritas lalu lintas bandara di Inggris, NATS, mengenai mobilitas lalu lintas udara di atas London, keamanan, hingga aspek non-teknis terkait aktivitas bandara.
"Saya kira aspek sosial juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat di sekitar bandara," kata Jonan.
Dalam sehari, Bandara Heathrow bisa menampung 1.390 penerbangan kedatangan dan keberangkatan per hari. Rekor jumlah penerbangan terbanyak bandara ini mencapai 1.290 penerbangan per hari, 42.030 penerbangan per bulan, hingga 476.000 per tahun.
Angka ini didapat dengan mengoptimalkan dua runway untuk melayani 95 maskapai ke 180 tujuan di 90 negara. Wajar, Heathrow menjadi salah satu bandara tersibuk dunia.
Aspek keamanan juga diperhatikan dengan mengatur jarak antar-penerbangan. Dengan demikian, angka penerbangan bisa tetap tinggi meskipun ada pembatasan pada waktu-waktu tertentu demi mengurangi kebisingan yang mengganggu warga di sekitar bandara.
"Kebisingan, polusi, dan emisi tetap harus kami perhatikan," ujar salah satu petinggi NATS.
NATS menerapkan sistem required navigation performance authorization required untuk menjaga posisi pesawat dan navigasi yang diperlukan untuk menjamin keamanan lalu lintas udara.
"Saya tolong terus di-update mengenai RNP-AR itu," ujar Jonan.
Tidak hanya mendengarkan pemaparan, Menhub Jonan pun sempat melihat operasional menara kontrol di Heathrow. (Bayu Galih)