Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenhub Larang Go-Jek dan Grab-Bike Beroperasi

"Dengan terkoordinirnya gojek/grabbike menyalahi aturan lalu lintas dalam pemanfaatan sepeda motor," papar Djoko.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemenhub Larang Go-Jek dan Grab-Bike Beroperasi
Warta Kota/Ahmad Sabran
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD-nya, PT TransJakarta akan bekerjasama dengan perusahaan kurir dan layanan ojek, Go-Jek. Usai bertemu dengan pemilik Go-Jek, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/2/2015) mengatakan, Go-Jek merupakan layanan ojek yang lebih profesional dan memberikan keuntungan serta kemudahan bagi warga DKI Jakarta. Rencananya, kerjasama awal dengan Go-Jek adalah aplikasi transportasi umum yang terkoneksi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menegaskan akan melarang beroperasi ojek yang memakai aplikasi online.

Alasannya pelarangan pengoperasian kendaraan yang dimaksud, menurut Kementerian Perhubungan melanggar Undang-undang 22 Tahun 2009.

"Itu penegasan saja dari pemerintah karena pengoperasian kendaraan untuk angkutan penumpang umum tidak sesuai dengan UU no. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan dan peraturan perundang-undangan turunannya adalah melanggar hukum," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono kepada Tribunnews.com, Kamis (17/12/2015).

Djoko memaparkan kemudahan layanan angkutan umum yang bisa dipesan via online, bisa merugikan transportasi umum lainnya. Apalagi kata Djoko, banyak promosi ditawarkan oleh moda transportasi yang dipesan lewat online tersebut, membuat banyak angkutan umum lainnya menderita.

"Kemudahan pemesanan dan murahnya tarif pada masa promo sekitar 35 persen dari angkutan umum, ini bisa menimbulkan gesekan dengan moda transportasi lain," ungkap Djoko.

Djoko juga menyebutkan banyaknya masalah yang timbul antara sesama ojek, Go-jek, Grabbike dengan moda transportasi lainnya. Dalam hal ini menyangkut masalah kesenjangan pendapatan, keamanan dan keselamatan masyarakat berlalu lintas.

"Dengan terkoordinirnya gojek/grabbike menyalahi aturan lalu lintas dalam pemanfaatan sepeda motor," papar Djoko.

BERITA TERKAIT

Djoko mengaku sepeda motor dan kendaraan pribadi yang dijadikan alat transportasi angkutan umum belum bisa ditertibkan dengan baik. "Sampai saat ini belum dilakukan penindakan secara tegas oleh aparat penegak hukum," kata Djoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas