Wapres JK Tidak Khawatir The Fed Naikkan Suku Bunga
"Di Indonesia BI Rate 7,5 persen. Mereka menaikkan 0,25 persen itu kecil sekali," ujar JK.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga di kisaran 0,25-0,5 persen tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia
Demikian kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).
Jusuf Kalla mengatakan negara yang akan mengalami kesulitan adalah negara-negara yang mematok bunga rendah seperti Jepang yang mencapai 0,25 persen.
Bagi Jepang untuk menyesuaikan diri dengan suku bunga AS, mereka harus menaikkan suku bunganya 100 persen dan hal itu akan berdampak besar. Sedangkan Indonesia sudah mematok suku bunganya di level 7,5 persen.
"Di Indonesia BI Rate 7,5 persen. Mereka menaikkan 0,25 persen itu kecil sekali," ujarnya.
Terkait ancaman penarikan investasi besar-besaran dari tanah air akibat keputusan the Fed, menurut Jusuf Kalla, hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi pada sektor rill. Karena margin di Indonesia masih jauh lebih tinggi, yakni 10 persen.
"Investasi riil itu pasti tetap karena margin investasi riil tinggi bisa sampai 10 persen, dibandingkan 0,25 persen kan kecil," ujarnya
Seperti diberitakan sebelumnya, The Fed akhirnya menaikkan suku bunganya, setelah selama sekitar satu dekade mematok suku bunganya mendekati 0 persen, untuk pemulihan ekonomi.
Saat ini pertumbuhan ekonomi AS sudah pulih dan berkembang pesat, oleh karena itu mereka akhirnya menberanikan diri untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.