Open Sky Dimulai, Maskapai Nasional Siap Caplok ASEAN
Dengan adanya ASEAN Open Sky membuka peluang besar bagi maskapai nasional untuk bisa terus tumbuh dan memperluas pasarnya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi perusahaan penerbangan nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) mengaku di 2016 akan penuh tantangan.
Dengan adanya ASEAN Open Sky membuka peluang besar bagi maskapai nasional untuk bisa terus tumbuh dan memperluas pasarnya ke negara-negara ASEAN.
Ketua INACA Arief Wibowo mengatakan seiring dengan berlakunya liberalisasi sektor penerbangan ASEAN Open Sky, kemampuan maskapai di dalam negeri sudah cukup mampu bersaing dengan negara tetangga.
"Sekarang adalah saatnya untuk memperluas pasar agar bisa betul-betul memperoleh benefit dari situasi ini” kata Arif dalam jumpa pers awal tahun INACA di Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Dalam ASEAN Open Sky memperbolehkan maskapai di negara-negara di ASEAN melakukan penerbangan langsung ke sejumlah kota di negara anggota.
Hal ini hanya dalam lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Hal yang sama disampaikan Arif juga untuk penerbangan charter yang menurutnya meski sedang mengalami tekanan dalam industri oil and gas yang berpengaruh terhadap permintaan pasar charter.
Namun justru hal tersebut kata Arief membuka peluang bagi bisnis penerbangan charter untuk mengalihkan aktivitasnya ke sektor penerbangan pariwisata.
"Kemampuan melihat peluang pada situasi ini justru memperlihatkan kemampuan maskapai penerbangan nasional dapat melakukan diversifikasi usahanya secara cepat karena mengetahui potensi pasar secara tepat," ujar Arief.
Menyinggung soal bisnis penerbangan cargo, INACA melihat peluang pasar yang besar, dalam hal ini 7 kota di Indonesia seperti Palembang, Batam, Manado, Makassar dan Biak, untuk bisa langsung melakukan penerbangan kargo ke negara-negara anggota ASEAN.