Pakai Pipa Gas di Masela, Inpex Ditakutkan Hengkang
Pengamat energi Fabby Tumiwa khawatir jika Inpex Corporation dan Shell Corporation sebagai kontraktor kontrak kerja sama Blok Masela bisa hengkang.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi Fabby Tumiwa khawatir jika Inpex Corporation dan Shell Corporation sebagai kontraktor kontrak kerja sama Blok Masela bisa hengkang.
Hal itu bisa terjadi menurut Fabby jika metode penggunaan pipanisasi di blok lapangan abadi diberlakukan.
"Tugas pemerintah memberi kepastian kepada investor," ujar Fabby di Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Menurut Fabby, Presiden Joko Widodo sudah berusaha keras mengundang investor asing membantu mengelola negara dengan baik. Fabby pun berharap agar iklim investasi perusahaan migas internasional seperti Inpex bisa dijaga.
"Investor seperti Inpex yang sudah komit investasi miliaran dollar AS mestinya diperhatikan," ungkap Fabby.
Fabby pun berharap Presiden Joko Widodo segera memutuskan opsi skema terapung gas alam cair atau Floating Liquified Natural Gas (FLNG) untuk mengembangkan Blok Masela di Laut Arafura, Maluku.
Karena menurut Fabby, gas cadangan yang ada di lapangan Abadi bisa mencapai 70 tahun lamanya.
"Proyek ini mesti dilihat secara komprehensif yang memberikan keuntungan pada negara secara maksimal," kata Fabby.