Gubernur Bank Indonesia Beberkan Penyebab Rupiah Melemah
Untuk Negara berkembang jika rebalancing dikhawatirkan akan pengaruh ke ekonomi jadi tumbuh lebih lemah, dan tekanan pada nilai tukar.
Penulis: Sylke Febrina Laucereno
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi beberapa waktu terakhir terjadi karena faktor eksternal yakni ekonomi Tiongkok yang sedang berfluktuasi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, saat ini BI tengah mengikuti perkembangan ekonomi di Tiongkok yang berdampak ke Negara berkembang.
“Kita ikuti dalam 10 hari terakhir bursa Tiongkok sampai di suspend dua kali, jika dilihat nilai tukar Yuan melemah dan yang lebih diperhatikan adalah responnya ke harga minyak dan komoditas,” kata Agus di gedung DPR Jakarta, Senin (11/1/2016)
Dia juga menjelaskan, prediksi Bank Dunia yang menyampaikan ekonomi dunia pada 2016 dikoreksi menjadi lebih rendah, turut menimbulkan kekhawatiran adanya rebalancing untuk Negara berkembang.
“Untuk Negara berkembang jika rebalancing dikhawatirkan akan pengaruh ke ekonomi jadi tumbuh lebih lemah, dan tekanan pada nilai tukar,” ujar dia.
Menurut dia kondisi ini harus diperhatikan untuk Indonesia, meski saat ini masih mengalami kondisi yang baik, karena paling tidak Indonesia memiliki perbaikan transaksi berjalan dan inflasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.