TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja memprediksikan ada ruang untuk Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur (RDG) bulan Januari ini.

"Inflasi tahun lalu kan terkendali ya di kisaran 3,35 persen, likuiditas juga cukup lancar," kata Jahja di Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Namun, saat ini yang masih menjadi kendala ekonomi nasional adala terdepresiasinya mata uang Tiongkok yakni Yuan di beberapa waktu terakhir dan menyebabkan nilai tukar rupiah agak melemah.

"Sejauh ini dolarnya masih di bawah 14 ribu ya, untuk bunga acuan ya sekitar 0,25 persen ada peluang lah," ujar dia.

Menurut dia perubahan suku bunga acuan BI atau BI rate tergantung dari BI yang ingin memberikan tanda pelonggaran moneter kepada pasar.

Hari ini 13 Januari 2016 dan 14 Januari 2016 melaksanakan RDG bulanan dan akan mengumumkan BI rate.

Sebelumnya pada Desember 2015 BI mempertahankan tingkat suku bunga di level 7,5 persen, dengan suku bunga deposit facility 5,5 persen dan lending facility pada level 8 persen