BI Rate Turun, Bunga Deposito Tidak Langsung Turun
“Jika likuiditas cukup maka bisa kita turunkan bunga deposito, jika bunga deposito turun maka bisa turun bunga kredit,” kata Jahja.
Penulis: Sylke Febrina Laucereno
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dinilai oleh bankir merupakan sinyal yang baik untuk perbankan nasional.
Namun penurunan bunga simpanan butuh waktu tidak serta merta ikut turun,
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan meski bunga acuan diturunkan, namun bank masih akan melihat kondisi likuiditas.
“Jika likuiditas cukup maka bisa kita turunkan bunga deposito, jika bunga deposito turun maka bisa turun bunga kredit,” kata Jahja di Jakarta Senin (18/1/2016).
Dia mengatakan, saat ini kondisi likuiditas perbankan semakin ketat. Jahja menyebutkan loan to deposit ratio (LDR) yang sebelumnya 78 persen menjadi 81 persen. Apalagi LDR industri juga sudah naik 90 persen.
“Likuiditas ketat, biarpun BI rate turun, kalau likuiditas masih ketat ya bunga rada susah turun,” ujar dia.
Dia menyebutkan saat ini bunga deposito di BCA berada di level 5,25 persen, BCA telah menurunkan bunga deposito sejak awal tahun 2015.
“Kalau saya turunin lagi bisa kabur dananya, masih ada bank yang bunganya 8 persen sekarang 5,25 persen hingga 5,75 persen,” tambah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.