Perusahaan BUMN Patungan Beli Saham Freeport Indonesia
Untuk tahap awal PT Aneka Tambang (Antam/persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum/persero).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mengambil saham PT Freeport Indonesia 10,64 persen, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menentukan skema khusus alias patungan.
Untuk tahap awal PT Aneka Tambang (Antam/persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum/persero).
Pada pelaksanaannya PT Antam dan PT Inalum mendapat kepercayaan membeli saham PT Freeport Indonesia sebesar 1,7 miliar dollar AS.
Jika kedua perusahaan tersebut tidak mampu, maka akan dibantu PT Timah dan PT Bukit Asam sebagai bagian dari holding perusahaan tambang BUMN.
"Seumpama kurang kuat, kita punya yang lain ada PT Bukit Asam, PT Timah dan ada banyak bank," ujar Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Patiwisata Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Mengenai penawaran harga yang ditawarkan Freeport Indonesia memang terlalu mahal menurut Menteri BUMN Rini Soemarno. Namun hal tersebut masih belum diputuskan, menunggu keputusan pemerintah setelah evaluasi harga.
"Menurut menteri terlalu mahal, kita belum tahu berapa, kita nunggu pemerintah," ungkap Harry.
Rencananya pemerintah akan terlebih dahulu mencari cara untuk membeli saham 10,64 persen milik Freeport.
Jika tidak sanggup maka akan dilempar ke perusahaan BUMN.
"Jika mereka (pemerintah) nyatakan tidak sanggup dan serahkan ke BUMN, kita akan lakukan," tegas Harry.