TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara perlahan, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) mulai memicu bunga kredit rontok.

Sejumlah bank memangkas bunga kredit mereka.

Bank Central Asia (BCA) misalnya yang berencana menggunting bunga kredit usaha kecil dan menengah (UKM).

Belakangan bank milik Grup Djarum ini juga rajin menurunkan bunga kredit konsumer.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengungkapkan, banknya akan menurunkan bunga kredit UKM sebesar 25 bps mulai 1 Februari 2016 nanti.

"Bunga kredit UKM kami jadi sekitar 13%," ujarnya.

Gambaran saja, portofolio kredit UKM BCA yang tergabung bersama kredit komersial mencapai Rp 140,39 triliun per September 2015.

Angka ini naik 9,3% dari periode yang sama di tahun 2014.

Bank Negara Indonesia (BNI) juga memiliki rencana sama. Bank berlogo 46 ini bakal menurunkan bunga kredit UKM.

“Tahap awal, BNI akan memangkas bunga kredit kecil sebesar 25 bps pada awal Februari 2016 besok,” kata Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI.

Bunga kredit kecil bank pelat merah ini sebesar 11,75% per Januari 2016.

Artinya, bunga kredit kecil BNI akan turun menjadi 11,5%.

BNI memangkas bunga kredit demi menjaga rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) dan mendorong pertumbuhan kredit.

Sepanjang 2015 lalu, BNI membukukan penyaluran kredit kecil sebesar Rp 42,07 triliun atau hanya tumbuh tipis 4,2% dibandingkan dengan posisi per akhir 2014 Rp 40,37 triliun.
Adapun NPL kredit kecil BNI turun menjadi 4,0% per akhir tahun lalu.