Harga Pangan Melejit, Kemtan Janji Potong Rantai Distribusi
Salah satu solusi yang akan segera diterapkan adalah memotong rantai distribusi pangan dari petani ke konsumen.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Harga pangan di Indonesia belakangan ini melonjak drastis. Bahkan, lonjakan harga kebutuhan pangan di Indonesia termasuk tertinggi di Kawasan ASEAN.
Situasi ini turut mendorong terjadinya peningkatkan angka kemiskinan. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengakui adanya kenaikan harga pangan yang tidak wajar tersebut. Karena itu, Kemtan telah menyusun formulasi khusus bersama dengan instansi lain untuk menekan harga pangan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah menghadap Presiden Joko Widodo untuk mencari jalan keluar menekan harga pangan kembali normal.
Salah satu solusi yang akan segera diterapkan adalah memotong rantai distribusi pangan dari petani ke konsumen. "Kami sudah membicarakan dengan bapak presiden dan kami sepat memotong rantai pangan dengan menghilangkan biaya pembongkaran dan penyimpanan di gudang," ujar Amran di Gedung Kemtan, Senin (1/2).
Amran bilang, pemerintah akan memerintahkan Bulog menyerap langsung bahan pangan dari petani dan menjualnya ke konsumen. Saat ini, ada 1.000 toko tani binaan Bulog yang bisa dijadikan toko penjualan bahan pangan.
Amran mengambil contoh, misalnya di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Bulog membeli produk pangan dari petani dengan harga murah, lalu langsung mengangkutnya ke pasar dan menjualnya ke konsumen.
Dengan strategi memotong rantai distribusi pangan ini, Amran optimis harga pangan bisa kembali normal. Sistem yang tengah dibangun ini diyakini Amran akan menciptakan struktur pasar baru dan akan terjadi stabilitas harga pangan secara konsisten dan berlangsung lama.
Reporter Noverius Laoli/Kontan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.