Soal Status "Dibohongi Mie Istan", Indofood Nilai YLKI Gegabah Bikin Isu Memalukan
"Biar saja dijawab oleh orang-orang yang kompeten," ucap Franky.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen mi instan geram terhadap Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) atas penyataannya di fanpage resmi facebooknya dengan judul 'Dibohongi Mie Instan'.
"Saya tidak mengerti YLKI, kok gegabah begitu, harusnya kan tanya BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), materi (yang disampaikan YLKI) juga tidak jelas," ujar Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franciscus Welirang melalui pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Langkah YLKI atas tudingan bahwa bahan yang ada di dalam mi instan berbahaya bagi kesehatan yang mengkonsumsinya tanpa bertanya ke BPOM terlebih dahulu, kata Franky, adalah tindakan pembuatan isu sangat memalukan yang tidak berdasarkan fakta.
"Indonesia itu ada badan pemerintah yang kredible (BPOM), saya sangat ragukan teman-teman pengurus YLKI yang demikian gegah," tutur Franky.
Franky memastikan, mi instan yang diproduksi perseroan tidak berbahaya bagi kesehatan, hal ini terbukti bahwa produk Indofood sudah 45 tahun di Indonesia dan telah berada di 80 negara.
"Biar saja dijawab oleh orang-orang yang kompeten," ucap Frany.
Fanpage resmi Facebook milik Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengunggah postingan yang 'menggugah' penggemar mi instan.
Dalam postingan berjudul 'Dibohongi Mi Instan' yang diunggah Minggu (31/1/2016) ini, terdapat sejumlah fakta mencengangkan yang selama ini dikonsumsi masyarakat bahwa mie instan terdapat bahan berbahaya bagi kesehatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.