Rute Kereta Cepat Sudah Bermasalah di 5 KM Pertama
Kementerian Perhubungan mencatat proyek kereta cepat sudah bermasalah di 5 kilometer (km) pertama
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat proyek kereta cepat sudah bermasalah di 5 kilometer (km) pertama. Hal itu pun menjadi tugas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk merubah desain dan rute kereta cepat karena wilayah tersebut rawan gempa.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko memaparkan sepanjang perlintasan di 5 km pertama tersebut terdapat tiga jembatan dan satu terowongan yang panjangnya mencapai 2,04 km. Hermanto pun mengaku bingung, karena izin yang diajukan sulit untuk dibebaskan dan di desain trayeknya.
"Kenapa cari yang susah dulu. Saya dan Pak Jonan (Menteri Perhubungan) bingung kan ada KM lain yang lebih mudah dan tidak bermasalah," ujar Hermanto, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Rute yang akan dilalui kereta cepat pada KM 95+00 hingga KM 100+00 kata Hermanto juga baru diserahkan. Sedangkan, sisanya belum diberikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China.
"Terkait dengan izin pembangunan, yang dokumennya sudah ada di sini adalah KM 95+00 sampai dengan KM 100+00," ungkap Hermanto.
Kementerian Perhubungan pun meminta agar izin pembangunan proyek kereta cepat bisa dicicil, karena jaraknya sekitar 140 km, PT KCIC jika ingin cepat membangun harus segera memberi skema pembangunan dan trayeknya segera.