Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Apa Kabar Populasi Sapi Lokal?

Di masyarakat, harga daging sapi masih bertengger di kisaran Rp 130.000 per kilogram. Harga yang terbilang mahal.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Apa Kabar Populasi Sapi Lokal?
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Petugas mengeluarkan sapi yang di bawa oleh kapal ternak KM Camara Nusantara 1 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/12/2015). Kapal khusus angkutan hewan ini membawa sekitar 350 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan daging Wilayah DKI Jakarta. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Tribunnews.com - Peningkatan populasi sapi lokal menjadi salah satu hal penting untuk mengurai kusut-masainya masalah harga daging sapi yang cenderung tak hendak turun. Di masyarakat, harga daging sapi masih bertengger di kisaran Rp 130.000 per kilogram. Harga yang terbilang mahal.

Pemerintah memang tidak tinggal diam. Pada semester II 2015 lalu, demi memotong lamanya jalur distribusi yang berpengaruh pada harga daging sapi, pemerintah meluncurkan kapal khusus ternak Camara Nusantara 1. Kapal itu membawa sapi dari sentra di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai wilayah yang tingkat konsumsi daging sapinya tertinggi di Tanah Air. Kendati demikian, kebijakan itu masih belum mampu menurunkan harga daging sapi.

Terkait hal itu, Direktur Utama PT Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mempunyai catatan ihwal populasi sapi lokal. Dalam hematnya, meski alat angkutnya cukup memadai, kemampuan penyediaan sapi lokal yang kalah melawan tingkat konsumsi membuat harga daging sapi bergeming di tempat tinggi.

Pada diskusi publik bertema Bincang-Bincang Agribisnis di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016) lalu, Marina Ratna berpandangan penerapan kapal ternak KM Camara Nusantara 1 harus dibarengi dengan penyediaan populasi yang cukup. Menurutnya, saat ini populasi sapi lokal terbilang rendah untuk menopang kebutuhan nasional khususnya Jabodetabek. “Jakarta membutuhkan 650-750 ekor sapi dipotong per hari, kami hanya mendapatkan dua kali sebulan, bagaimana bisa menutupi kebutuhan,” ujar dia.

Untuk itu, lanjut dia, demi memenuhi kebutuhan daging masyarakat yang terus bertambah setiap tahunnya, pemerintah diminta cepat tanggap untuk membangkitkan populasi sapi lokal. Pasalnya, dengan upaya itu, jumlah populasi lokal bakal kembali meningkat.

Dua program

Catatan dari laman kementan.go.id menunjukkan, pada 2016, Kementerian Pertanian membesut dua program. Pertama, pembangunan 50 Sentra Peternakan Rakyat (SPR) di seluruh Indonesia. Kedua, kementerian juga merealisasikan pengadaan 50.000 ekor sapi indukan.

Berita Rekomendasi

Pada laman itu tercatat juga dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 2,3 triliun untuk program SPR. Lalu, untuk pengadaan sapi indukan, dananya mencapai Rp 1,5 triliun.

Program SPR juga membuat sapi-sapi lokal terpusat di satu lokasi, tidak terpisah-pisah, sehingga pengadaan sapi lokal lebih mudah. Selama ini, sapi lokal berada dalam lokasi yang tersebar karena dimiliki oleh banyak sekali peternak kecil yang tempat tinggalnya tersebar sehingga mempersulit pengadaan.

Lalu, SPR akan dibangun di 50 kabupaten pada 17 provinsi di seluruh Indonesia. Ongkos pembangunan tiap SPR kurang lebih Rp 1,2 miliar. Setiap SPR akan diisi oleh seribu ekor sapi indukan milik para peternak rakyat. Jumlah ini masih ditambah dari pengadaan sapi indukan impor yang dilakukan pemerintah.

Catatan terkini Kementan menunjukkan populasi sapi di Indonesia saat ini hanya sekitar 12,36 juta ekor. Angka ini menyusut lebih dari 3 juta ekor dalam tiga tahun.

Pada 2012 populasi sapi di Indonesia masih 15,98 juta ekor.‎ Itulah alasannya mengapa Indonesia membutuhkan banyak sekali sapi indukan demi meningkatkan populasi sapi dan mencapai swasembada daging sapi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas