LPPM UGM: Kilang Mini di Bojonegoro, Kurangi Beban Subsidi BBM Pemerintah
Dari sisi tenaga kerja, multiplier effect pengoperasian kilang mini TWU mampu menciptakan lapangan kerja
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil kajian terbaru Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (LPPM UGM), menyebutkan, hadirnya kilang mini milik PT Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur mendatangkan banyak manfaat bagi ekonomi dan sosial.
Peneliti LPPM UGM, Eny Sulistyaningrum mengatakan, hasil studi UGM yang dilakukan Maret 2015 tersebut, keberadaan kilang mini TWU secara tidak langsung turut mengurangi beban subsidi BBM pemerintah dan berkontribusi dalam ketahanan energi wilayah Jawa Timur.
"Khusus untuk wilayah Bojonegoro dan Jawa Timur, TWU telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan sosial dengan menciptakan efek berantai (multiplier effect) terhadap pertumbuhan sektor-sektor lain. Diantaranya, terciptanya lapangan kerja, mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru, dan meningkatkan pendapatan rumah tangga di Bojonegoro dan Jawa Timur," tulis Eny lewat keterangan yang diterima, Jumat (12/2/2016).
Menurutnya, pada tingkat lokal, dampak keberadaan kilang mini TWU telah dirasakan masyarakat lokal. Pada tahun 2014, misalnya,multiplier effect pengoperasian kilang minyak TWU mampu memberikan nilai tambah ekonomi sebesar Rp 1,3 triliun di tingkat Kabupaten Bojonegoro, Rp 2,6 triliun di tingkat Provinsi Jawa Timur, dan Rp 9,8 triliun secara nasional.
Sementara jika dihitung terhadap penduduk, makamultiplier effect nilai tambah pengoperasian kilang mini TWU sekitar Rp 896 ribu per kapita di level kabupaten Bojonegoro, Rp 139 ribu di level provinsi Jawa Timur, dan Rp 40 ribu di tingkat nasional.
"Dari sisi tenaga kerja, multiplier effect pengoperasian kilang mini TWU mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 5.344 orang di tingkat kabupaten Bojonegoro, 27.213 orang di tingkat Provinsi Jawa Timur, dan sebanyak 112.196 orang di level nasional," kata Eny.
Hasil kajian LPPM UGM juga menunjukkan, pengoperasian kilang mini TWU mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 112,7 miliar di tingkat kabupaten Bojonegoro, Rp 327,4 miliar di level Provinsi Jawa Timur, dan Rp 10,4 triliun secara nasional.
Adapun dalam skala nasional, keberadaan kilang mini TWU secara tidak langsung mengurangi impor BBM, sehingga bisa mengurangi beban subsidi. Sebab, alokasi minyak yang diolah TWU, mengurangi jatah impor BBM sejumlah yang sama.
Menurut catatan studi UGM, Train-1 kilang mini TWU memiliki kapasitas terpasang untuk memproduksi minyak mentah sebesar 6.000 barrel per hari dan mulai beroperasi pada tahun 2010.
Kemudian pada tahun 2013, dengan ada penambahan train-2, kilang milik TWU saat ini mempunyai kapasitas terpasang sebesar 18.000 barrel per hari.