Proyek Kereta Bandara Mengatrol Harga Apartemen 75 Persen
Kereta bandara memungkinkan masyarakat langsug terhubung ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pembangunan kereta dengan rute Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tagerang, sudah dimulai.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, diharapkan masyarakat memiliki alternatif selain menggunakan jalan tol.
Karena akses ke bandara akan semakin mudah, tidak ayal harga properti di area-area tertentu juga ikut meningkat. Sebut saja harga properti di area Rawa Buntu, Serpong, yang tiap tahunnya naik 8-12 persen.
"Daerah ini sangat bagus untuk investasi. Nanti akan ada kereta ke bandara, pasti akan menaikkan harga properti lebih dari biasanya," ujar sales marketing apartemen The Ayoma, Anie, kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (14/2/2016).
Anie melanjutkan, kereta ini memungkinkan masyarakat langsug terhubung ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Serpong sendiri, merupakan daerah yang masih berkembang.
Tak heran jika kini banyak pengembang yang mengincar daerah ini karena lebih mudah untuk dikembangkan dibanding kawasan lainnya yang sudah maju, seperti Puri Indah Jakarta.
Selain lebih dekat ke bandara, Serpong juga dipilih menjadi lokasi hunian karena harga rumah maupun apartemen di Jakarta sudah tidak terjangkau lagi oleh kelas menengah dan menengah ke bawah.
Anie juga mengatakan, membeli apartemen di daerah ini diklaim akan mendapat keuntungan. Pasalnya, PT PP Properti Tbk sebagai pengembang The Ayoma menyasar pekerja asing karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara internasional.
Para pekerja asing tidak banyak yang tidak tinggal dalam jangka waktu panjang sehingga tidak membeli rumah, melainkan menyewanya. Nah, The Ayoma bisa dijadikan sebagai instrumen investasi yang disewakan kepada mereka.
Sementara, kenaikan harga apartemen The Ayoma sangat signifikan. Pada awal peluncurannya, yakni tepat satu tahun yang lalu, untuk tipe studio dilansir Rp 400 juta-an.
Saat ini harganya sudah mencapai Rp 700 juta-an dengan lonjakan harga sekitar 75 persen. Namun Anie mengakui tipe studio sudah tidak tersedia lagi. Sementara untuk tipe satu kamar tidur, harganya dibanderol Rp 900 juta-an.
Penulis: Arimbi Ramadhiani