Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DPR Paksa Bank BUMN Buka-bukaan soal Utang dari Tiongkok

Komisi VI DPR mengaku belum puas dengan penjelasan tiga bank BUMN yang meminjam uang 3 miliar dolar AS dari Tiongkok

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR mengaku belum puas dengan penjelasan tiga bank BUMN yang meminjam uang 3 miliar dolar AS dari China Development Bank (CDB). Jika dibutuhkan, DPR akan memaksa BRI, BNI, dan Mandiri membuka skema utang mereka dari Tiongkok.

"Kami paksa serahkan (data laporan utang) karena kami punya kewenangan perjanjian tersebut walaupun itu rahasia," ujar Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Hafisz sudah mendapat laporan bahwa ketiga bank plat merah tersebut belum mendapatkan jaminan dari negara atas utang 3 miliar dolar AS. Namun DPR akan mempelajari risiko apa saja yang akan diambil negara jika utang tersebut tidak bisa dilunasi.

"Kami masih mempelajari kesepakatan tersebut," ungkap Hafisz.

Hafisz menambahkan jika ada pelanggaran perjanjian yang terjadi oleh ketiga bank tersebut, maka harus segera dilaporkan. Karena ketiga bank tersebut sudah mewakili negara, walaupun kegiatan peminjaman uang dari Tiongkok adalah aksi korporasi untuk menambah modal.

"Jika ada temuan, ini jadi sesuatu yang harus kita laporkan sebagai suatu pelanggaran terhadap utang internasional antara BUMN," kata Hafisz.

Dari 3 miliar dolar AS yang dijanjikan CDB, sudah masuk ke rekening tiga bank tersebut. Bahkan dua bank sudah menyelesaikan seluruh pinjaman diserahkan kepada nasabah.

Berita Rekomendasi

"Bahkan satu bank sudah cair sekitar 89 persen," jelas Hafisz.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas