Ini Tantangan Ekonom Dradjad Wibowo kepada 2 Menteri yang Berkonflik Soal Blok Masela
"Jadi saya tantang Menteri ESDM dan SKK Migas kalau dinyakini biayanya 14,8 miliar dolar AS, berani tidak jika nanti biayanya membengkak."
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI) Dradjad H Wibowo menantang kedua menteri Kabinet Kerja yang berseteru terkait pengembangan Blok Masela untuk menandatangani perjanjian.
Menurut Dradjad, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan SKK Migas sangat menginginkan pengelolaan gas Blok Masela dilakukan di laut (offshore) karena diklaim lebih murah dengan biaya investasi sekitar 14,8 miliar dolar AS, dibandingkan di darat (onshore) mencapai 19 miliar dolar AS.
"Jadi saya tantang Menteri ESDM (Sudirman Said) dan SKK Migas kalau dinyakini biayanya 14,8 miliar dolar AS, berani tidak jika nanti biayanya membengkak dan itu ditanggung kontraktor, jangan negara," ujar Dradjad, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Tantangan tersebut, kata Dradjad, bukan hanya ditujukan kepada pihak-pihak yang menginginkan pengembangan Blok Masela dilakukan di laut, tetapi juga pihak yang mendorong pengembangannya di darat yaitu Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya serta Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Teman-teman ITB juga saya tantang, berani tidak kalau melebihi 19 miliar, bukan negara yang menanggungnya, tapi informasi yang saya peroleh keduanya (pro darat dan pro laut) tidak berani menandatangani ini, berarti tidak percaya diri," ujar Dradjad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.