Pengamat: FLNG Bisa Bantu Amankan Perbatasan Negara
Selain mendukung visi Presiden, FLNG juga mendorong pengawasan dan keamanan wilayah perbatasan negara.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur gas Blok Masela di lepas pantai atau Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) dianggap lebih tepat jika dibandingkan dengan membangunnya di daratan menggunakan pipa.
Alasannya, FLNG sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo menghadapi abad 21 untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Direktur Eksekutif Institute for Defense and Security Studies Connie Rahakundini Bakrie mengaku heran pada pihak-pihak yang tidak mendukung FLNG di Blok Masela.
Menurutnya, selain mendukung visi Presiden, FLNG juga mendorong pengawasan dan keamanan wilayah perbatasan negara.
"Justru dengan FLNG, akan mendorong kesiapan TNI AL memiliki aspek materi ideal berupa Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yaitu KRI, pesawat udara, marinir, pangkalan, dan kapabilitas perang udara," papar Connie, Senin (14/3/2016).
Connie yakin, FLNG mengefektifkan pola operasi pengamanan negara kepulauan hingga perairan kawasan.
"Artinya di Indonesia timur akan semakin terwujud Pangkalan TNI AL yang bersinergi dengan Pangkalan TNI AU yang besar, kuat, dan mumpuni," ujar Connie.
Connie meminta, pemerintah betul-betul menjaga area Masela dari kemungkinan "proxy war" terutama dari kepentingan Australia dan aliansinya. Karena Blok Masela dan wilayah di perairan Maluku menurut Connie sedang sangat disorot dunia internasional sama seperti Aceh dan Timor Timur waktu lalu.
"Karenanya, sikap pemerintah yang tegas segera diperlukan dan sekali lagi Presiden jangan terjebak hanya pada masalah hitungan proyek antara 'onshore' dan 'offshore', tapi bagaimana aspek 'detterance' yang akan diberikan dan aspek keberlangsungan sumber daya kita ke depannya," kata Connie.