Tiga Bank BUMN Tak Masalah Pinjam Lagi ke Pihak Asing Asal Bantu Rakyat
Ketua Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit tidak mempersoalkan jika tiga bank BUMN kembali melakukan pinjaman ke pihak asing, seperti Bank Pembangunan Chin
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit tidak mempersoalkan jika tiga bank BUMN kembali melakukan pinjaman ke pihak asing, seperti Bank Pembangunan China (CDB).
Ketiga bank tersebut, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dimana pada tahun lalu telah mendapatkan pinjaman dari CDB sebesar 3 miliar dolar AS.
Menurut Supit, pada dasarnya perbankan membutuhkan pinjamannya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
Namun perlu digaris bawahi bahwa pinjaman dari luar negeri tersebut tidak membebankan rakyat ke depannya.
"Ada imbauan dari kami (DPR), bagaimana penggunaan penyaluran kredit dari utang luar negeri, betul bantu rakyat Indonesia, bukan bantu yang besar dan bukan hanya beberapa grup saja," ujar Supit di Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Supit pun mengingatkan, perbankan BUMN dalam penyaluran kredit yang diraih dananya dari luar negeri perlu transparan agar tidak menguntungkan pihak-pihak tertentu dan tidak hanya memikirkan bisnis dalam mengejar keuntungan.
"BUMN itu bukan sekadar bisnis tapi agen pembangunan juga, itu harus diperhatikan jangan mikir untung saja, pembangunan dikedepankan sehingga memberikan pemerataan usaha kelas menengah dan kecil dengan bunga murah," kata Supit.
Tiga bank pelat merah ke depan masih ada kemungkinan meminjam kembali ke CDB untuk memperkuat permodalan dalam penyaluran kredit.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Achmad Baiquni mengatakan, dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tiga tahun ke depan terdapat rencana-rencana memperkuat Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bisa diraih dari pihak ketiga.
"Saat ini kami jajaki tambahan lagi dari CDB, tapi kami lihat lagi kondisi saat ini seperti apa dengan zero interest (bunga nol persen) banyak bank tawarkan kredit rendah," ujar Baiquni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.