Lima Langkah Berburu Start Up Indonesia
Jika dihitung start mulai 2015, artinya saban tahun akan muncul 200 start up baru.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pertumbuhan ekonomi Amerika sebesar 50 persen didukung oleh perusahaan kelas kecil menengah. Salah satu di antaranya adalah start up.
Di Indonesia, menurut catatan pemerintah, sebanyak 58 persen UMKM memberi kontibusi besar. Sayang beragam regulasi dan fasilitas membuat perusahaan kelas ini kurang terekspos.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui strategi lima tahunan bergegas membuat 'jalan' untuk memelahirkan start up baru.
Sebuah konsep bernama National Digital Technopreneurs Start Up disiapkan agar lebih banyak wiraswastawan memberi andil bagi perekonomian bangsa. Targetnya melahirkan 1.000 start up hingga 2020.
Jika dihitung start mulai 2015, artinya saban tahun akan muncul 200 start up baru.
Menurut Rudiantara, start up baru ini bukan sekadar muncul dengan aplikasi yang keren saja. Mereka harus siap menghadapi bisnis yang dijalankan baik skala lokal maupun global.
Menurut Rudiantara, ada lima langkah yang musti ditempuh. Yakni:
#1. Mengikuti Seminar (Talk). Pada tahap ini akan dibuka untuk 8.000 peserta. Mereka akan diberi pemahaman tentang dunia bisnis, teknologi maupun seluruh aspek dasar yang berkaitan dengan cara berusaha.
#2. Mengikuti Pelatihan (Workshop). Selepas mengikuti tahap pertama, akan dilanjutkan ke program pelatihan. Jumlah peserta disaring hingga tinggal 4.000. Aspek teknis akan lebih banyak diberikan, termasuk peluang-peluang yang dapat dimasuki dan dikembangkan.
#3. Mengikuti Kompetisi Aplikasi (Hackathon). Dari 4.000 peserta tadi lalu diringkas lagi jadi tinggal 2.000. Mereka mengikuti proses kompetisi pembuatan aplikasi atau software yang akan jadi sarana untuk bisnis.
#4. Mengikuti Pelatihan Khusus (Bootcamp). Dari 2.000 disaring jadi 1.000 peserta yang akan mengikuti pelatihan khusus atau bootcamp. Biasanya setiap aplikasi akan dievaluasi dan dikembangkan agar secara bisnis bisa jangka panjang.
#5. Menjalankan pra bisnis (Inkubasi). Dari 1.000 peserta tadi lalu dipilih 200 start up yang siap tinggal landas. Mereka akan memulai bisnis dengan panduan dari mentor, mencari modal untuk pengembangan, mengatur keuangan, pemasaran seperti halnya menjalankan bisnis pada umumn