Kembangkan Ekosistem Jual-beli Online Bagi UKM Lewat Gerakan Nurbaya Initiative
Dari total UMKM yang di atas 50 juta pelaku, baru sekitar 5 persen yang masuk ke dalam jaringan online.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki potensi laten atau tersembunyi yang sangat besar untuk bisa dikembangkan lebih jauh lagi.
Belakangan muncul gelombang ekonomi kreatif dan ekonomi digital yang ikut mendorong peran vital UMKM bagi perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Sejumlah platform e-commerce pun bermunculan dengan modal-modal besar. Sebagian besarnya mengaku menggandeng UMKM Indonesia.
“E-commerce memang selalu lekat dengan UMKM. Tetapi bukan berarti UMKM tanpa e-commerce lemah dan tak berdaya. Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 58,92 persen. Belum lagi ketika krisis ekonomi 1998 silam, UMKM masih terus bergerak menumbuhkan perekonomian Indonesia,” ujar Co-Founder Nurbaya Initiative Andi Sjarief.
Nurbaya Initiative merupakan gerakan yang bertujuan mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia dengan mengembangkan ekosistem jual beli online bagi UKM Indonesia.
Dalam gerakannya, Nurbaya Initiative mengintegrasikan komponen-komponen e-commerce, seperti webstore, logistic, iklan online, payment gateway, dan market analysis yang akan dioperasikan untuk mendukung kegiatan pemasaran online UKM.
Saat ini jumlah pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia diperkirakan mencapai 57,9 juta pelaku usaha dengan serapan tenaga kerja mencapai 97,30 persen.
Jumlah pelaku UMKM di Indonesia diakui lebih banyak dibanding negara lain dan merupakan potensi besar yang masih belum digarap secara maksimal.
Andi mengatakan, dari total UMKM yang di atas 50 juta pelaku tersebut, baru sekitar 5 persen yang masuk ke dalam jaringan online.
Produk-produk UMKM yang bisa didapatkan secara online masih sangat sedikit. Ia menekankan apabila toko online mampu menggarap pasar yang besar ini, maka kekuatan ekonomi yang bisa dihasilkan akan sangat besar.
“Jika kedua hal ini digabungkan secara masif, Indonesia akan memiliki populasi ekonomi yang sangat besar dan produktif,” kata Andi.
IDEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) dan Dyandra Promosindo selama tiga hari pada 27-29 April 2016 akan menggelar 'Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE)'. Ajang ini mengangkat tema 'The New Digital Energy of Asia' di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan.
Summit dan workshop ini akan menampilkan 72 pembicara baik dari lokal maupun internasional, seperti Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Managing Director Google SEA & India Rajan Anandan, serta Global CEO Nielsen Mitch Barns dan lain-lain.