Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Anda akan Memutuskan Membeli Rumah Bekas
Selain faktor usia, Anda juga bisa melihat langsung kondisi sebuah rumah, apakah terpelihara dengan baik atau tidak.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Membeli rumah bekas kerap menjadi pilihan alternatif bagi sebagian orang ketika akan membeli rumah baru tidak sanggup karena harganya yang dianggap kemahalan.
Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat Anda akan membeli rumah bekas, untuk dihuni. Antara lain asumsi biaya renovasi yang perlu Anda keluarkan. Jangan sampai biaya renovasi melebihi taksiran Anda, yang ujung-ujungnya harga totalnya jadi lebih mahal ketimbang membeli rumah baru.
Pemeliharaan dan perawatan yang baik merupakan salah satu cara menekan biaya maintenance rumah. Namun bagaimana jika Anda ingin membeli rumah bekas, tentu Anda tidak tahu apakah pemilik sebelumnya melakukan perawatan dengan baik atau cuma sekadarnya.
Agar tidak tertipu, ada empat elemen hal yang bisa Anda cari tahu untuk mengetahui, apakah biaya renovasi rumah tersebut murah ataukah mahal .
1.Usia. Ini merupakan pengetahuan yang paling dasar, wajar saja, semakin tua usia rumah, maka penyakitnya pun semakin banyak.
Misalnya, instalasi baru, perabotan baru, memperbaiki atap atau lantai yang rusak, perbaikan taman, dapur, dan lain sebagainya. Umumnya, rumah bisa dikatakan tua jika sudah menginjak usia lebih dari 50 tahun.
2. Kondisi. Selain faktor usia, Anda juga bisa melihat langsung kondisi sebuah rumah, apakah terpelihara dengan baik atau tidak.
Semakin tidak terawat, tentu biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Jika Anda juga melakukan perawatan dengan konsisten, kedepannya tak akan memakan terlalu banyak biaya seandainya rumah Anda butuh renovasi.
3. Ukuran. Semakin luas sebuah bangunan, tentu area yang diawasi juga semakin banyak. Berbeda dengan rumah sederhana yang mudah dipantau.
Jika tidak siap dengan biaya maintenance yang menggunung, maka pilihlah rumah dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
4. Lingkungan & Lokasi. Jika Anda tinggal di lokasi yang cenderung basah atau lembab, Bogor (kota hujan) misalnya, maka Anda perlu memerhatikan lumut yang mudah tumbuh pada dinding.
Sebaliknya, jika di lingkungan kering dan berdebu, perhatikan soal kebersihan halaman dan saringan udara.
Sumber: Rumahku.com