TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini pengguna operator Telkomsel agak dikejutkan dengan pengenaan biaya administrasi untuk sekali isi pulsa.

Berdasarkan pengamatan Kontan, beberapa pengguna Telkomsel yang menggunakan layanan mobile/internet dan ATM dari dua bank, yaitu BCA dan Mandiri dikenakan biaya admin sebesar Rp 1.500.

Terkait dengan ini, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja angkat bicara.

Menurut bankir senior ini, pengenaan biaya admin disebabkan karena adanya pengenaan tarif dari operator, dalam hal ini adalah Telkomsel.

“Jadi kalau enggak salah, kenaikan biaya admin disebabkan kerjasama aturan re-arrangement dari Telkomsel,” ujar Jahja, Kamis (7/4/2016).

Jahja mengatakan, terkait kerjasama aturan rearrangement dari Telkomsel dan BCA ini maka bank harus mengikuti dengan menaikkan tarif transaksi ke nasabah.

Namun Jahja menekankan, terkait dengan pengenaan tarif admin ini lebih karena provider dalam hal ini adalah Telkomsel.

Sebelumnya, tercatat beberapa pengguna operator Telkomsel yang menggunakan layanan mbanking dan internet banking BCA dan Mandiri banyak menumpahkan keluh mereka mengenai biaya admin ini di twitter.

Seperti salah satu pengguna twitter yaitu Irene Barus Henuhili yang kecewa dengan Telkosel yang mengenakan biaya admin Rp 1.500 per transaksi.
“Kecewa banget sekeang beli pulsa Telkomsel lewat atm/inet banking/mbanking BCA dan Mandiri karena kena biaya admin,” ujar Irene, (4/4).

Menanggapi hal ini, akun twitter resmi Telkomsel membalas cuitan Irene.

Dalam perbincangan twitter antara Irene dan Telkomsel, oeprator yang merupakan anak usaha telkom ini menjelaskan bahwa pengenaan biaya admin sebesar Rp 1500 ini telah disepakati sebelumnya antara Telkomsel dan mitra bank sejak periode 2016.

Reporter: Galvan Yudistira