Penumpang Qantas Makin Merosot, Ada Apa?
Qantas Group menyatakan, pertumbuhan kapasitas domestik pada kuartal terakhir 2016 kini akan negatif bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Saham maskapai penerbangan asal Australia, Qantas menukik setelah mengumumkan terjadinya penurunan jumlah penumpang.
Qantas menyatakan mengalami penurunan permintaan karena keyakinan konsumen Australia yang turun seiring dengan pemilihan umum federal yang akan dijelang.
Namun demikian, permintaan sedikit meningkat saat hari raya Paskah.
Karena terjadi penurunan permintaan, maka Qantas berencana bakal mengurangi kapasitas.
"Sebagai respon atas kondisi permintaan yang berubah, Qantas Group telah merevisi rencana kapasitas tambahan dalam tiga bulan terakhir untuk tahun keuangan 2016," ujar Qantas Group seperti dikutip dari BBC, Selasa (19/4/2016).
Qantas Group menyatakan, pertumbuhan kapasitas domestik pada kuartal terakhir 2016 kini akan negatif bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Grup maskapai penerbangan ini menuturkan, pertumbuhan kapasitas domestik untuk paruh kedua tahun 2016 akan direvisi ke bawah, dari 2 persen menjadi 0,5 hingga 1 persen.
Untuk rute internasional, Qantas Group mengumumkan akan menghapus tiga jadwal penerbangan dari Sydney ke Los Angeles, Amerika Serikat.
Grup ini juga akan mengatur kembali kapasitas penerbangan ke Singapura dan Hong Kong.
Sebelumnya, pada tahun 2016 Qantas Group membukukan rekor laba mencapai 921 juta dollar Australia atau 665 juta dollar AS.
Perolehan laba Qantas Group lebih banyak disumbang harga minyak yang turun.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan l Sumber: BBC News