Penjualan Lumia Anjlok, Microsoft Akui Salah Terapkan Strategi Bisnis
Kesalahannya terletak dalam perubahan strategi bisnis, seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap banyak karyawan Nokia.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, REDMOND - Melihat penjualan ponsel Lumia anjlok, Microsoft mengakui telah salah mengambil strategi dalam bisnisnya.
Raksasa software itu baru saja merilis laporan keuangan fiskal kuartal III, yang menyebut penjualan Lumia keluarannya hanya mencapai 2,3 juta unit.
Menurut GSM Arena, jumlah itu menurun drastis dibanding dengan jumlah yang diperoleh di kuartal yang sama pada tahun lalu, yaitu 8,6 juta unit.
Sedangkan, kuartal II sebelumnya jumlah penjualan yang diperoleh adalah 4,5 juta unit.
Dalam keterangan resminya, pihak Microsoft beralasan bahwa anjloknya penjualan disebabkan oleh kesalahan strateginya dalam menekuni bisnis ponsel pintar.
Kesalahannya terletak dalam perubahan strategi bisnis, seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap banyak karyawan Nokia.
PHK itu dilakukan sebenarnya dalam rangka memulai proyek aplikasi sekelas Android dan Apple.
Perubahan itulah yang kemudian membuat fokus Microsoft untuk menggarap Windows Phone kurang.
"Penurunan pendapatan sebesar 11 persen menjadi US$ 248 juta ini disebabkan oleh perubahan strategi bisnis ponsel," jelas Microsoft, dikutip Business Insider.
Dikatakan Microsoft masih harus berusaha lebih keras agar Windows Phone dapat bersaing dengan kompetitornya, seperti Apple dan Samsung.
Sumber: Business Insider/GSM Arena