Saatnya Perusahaan di Daerah Melantai di Bursa Efek
Emiten asal Jakarta saat ini menguasai 88,76 persen kapitalisasi pasar di BEI.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dalam menjaring berbagai perusahaan di daerah yang memiliki potensi untuk melakukan Initial Public Offering (IPO).
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, kerjasama ini untuk menambah jumlah perusahaan tercatat (emiten) di pasar modal, sehingga perusahaan itu bisa mendapatkan pembiayaan alternatif selain dari perbankan.
"Kadin akan mendorong perusahaan-perusahaan di daerah yang berpotensial dan juga mendorong investor yang ada di Indonesia untuk berinvestasi di bursa," ujar Rosan, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Menurutnya, kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Pinjaman dari perbankan, kata Rosan, memang masih menjadi pilihan utama sebagian besar perusahaan, namun tingkat suku bunga dasar yang fluktuatif membuat perusahaan membutuhkan opsi pendanaan lainnya.
"Sayangnya sampai saat ini, perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana pendanaan masih tersentral di Jakarta dan sekitarnya," tutur Rosan.
Data Bursa Efek Indonesia per 21 April 2016 menunjukkan, dari total 524 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal, 432 emiten berasal dari Jakarta, 27 emiten berbasis di Jawa Timur dan 26 emiten berkantor pusat di Banten.
Emiten asal Jakarta saat ini menguasai 88,76 persen kapitalisasi pasar di BEI.
Direktur utama BEI Tito Sulistio mengatakan, masih belum meratanya akses informasi tentang pasar modal disetiap daerah membuat BEI terus melakukan sosialisasi ke setiap daerah di seluruh Indonesia.
Selain berupaya menambah jumlah investor domestik, juga meningkatkan minat perusahaan baik swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk tertarik mencatatkan sahamnya di BEI.
"Kita akan memberikan pemahaman dan konsultasi teknis mengenai proses go public melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Kita harapkan jumlah perusahaan tercatat di BEI bisa terus meningkat," ungkap Tito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.