BPS: Industri Manufaktur Besar Turun, Hanya Industri MIkro Kecil yang Masih Menggeliat
Beberapa jenis industri manufaktur besar dan sedang yang masih mengalami penurunan produksi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil meningkat pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan pertumbuhan tersebut mengalami peningkatan sejak kuartal pertama 2014 lalu.
Data terbaru yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil pada kuartal pertama tahun ini sebesar 5,91 persen.
Pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya dan kuartal pertama 2014 yang masing-masing sebesar 5,65 persen dan 4,41 persen.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, beberapa jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan produksi terbesar.
Yaitu komputer, barang elektronik dan optik naik 24,26 persen; mesin dan perlengkapan yang tidak termasuk dalam lainnya naik 24,17 persen; dan percetakan dan reproduksi media rekaman naik 16,27 persen.
Namun, industri tersebut tidak terlalu besar memberikan kontribusi terhadap total produksi manufaktur Indonesia, yaitu masing-masing sebesar 0,03 persen, 0,15 persen, dan 3,06 persen.
Sementara itu, jenis industri dengan sumbangan terbesar yaitu makanan dan pakaian jadi dengan share masing-masing 27,94 dan 16,46 persen hanya naik masing-masing 6,16 dan 5,57 persen.
Sedangkan beberapa jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan produksi lebih dari 5 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Yaitu, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 14,43 persen dan industri barang logam bukan mesin dan peralatannya turun 11,07 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, tahun ini permintaan dalam negeri mulai meningkat lantaran harga-harga yang mulai terkendali.
Hal tersebut menjadi faktor peningkatan pertumbuhan produksi manufaktur pada kuartal pertama tahun ini yang lebih tinggi.
"Industri mikro kecil yang mampu dengan cepat beradaptasi. Sedangkan industri besar dan sedang yang ekspose pasar globalnya butuh waktu lebih lama untuk melakukan penyesuaian," kata Sasmito, Senin (2/5/2016).
Lamanya waktu penyesuaian industri manufaktur sedang dan besar tersebut, tampak dari pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang pada kuartal pertama tahun ini melambat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya.
Data BPS menujukkan, pada kuartal pertama tahun ini pertumbuhan produksi manufaktur sebesar 4,08 persen.