Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Tingginya Pajak Industri Penerbangan dan Harga Avtur Jadi Perhatian CEO AirAsia

Menurut Tony, pengurangan pajak menjadi salah satu kunci agar industri aviasi di Indonesia lebih menarik dan dilirik investor.

Editor: Sanusi
zoom-in Tingginya Pajak Industri Penerbangan dan Harga Avtur Jadi Perhatian CEO AirAsia
dok AirAsia
Tony Fernandes, Co-Founder dan Group CEO AirAsia 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan telah bertemu dengan Menteri Keuangan RI Bambang Brojonegoro untuk membicarakan kemungkinan pengurangan pajak untuk industri penerbangan.

Menurut Tony, pengurangan pajak menjadi salah satu kunci agar industri aviasi di Indonesia lebih menarik dan dilirik investor.

"Saya pikir industri (aviasi) ini sangat menarik. Namun, jika kita bicara tentang Asean, Indonesia mungkin menjadi kurang begitu dibicarakan, karena kebijakan pajak, dan sebagainya. Namun demikian, pasarnya sangat menarik dan kami berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya, Kamis (9/6/2016).

Adapun jenis pajak yang diharapkan bisa dikurangi adalah pajak leasing pesawat serta pajak suku cadang.

Selain masalah pajak, Tony Fernandes juga menyoroti masalah harga avtur di Indonesia yang dinilai kemahalan. Akibatnya, margin usaha perusahaan penerbangan menjadi tipis.

"Supaya industri penerbangan di Indonesia lebih kompetitif, harga avtur ada baiknya diturunkan agar sama dengan di negara lainnya," jelas Tony.

Langkah lain yang dianggap perlu dilakukan adalah pelonggaran kepemilikan saham di industri penerbangan yang ada di kawasan ASEAN guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu.

Berita Rekomendasi

Menurut Tony Fernandes, pelonggaran kepemilikan pemodal asing pada maskapai penerbangan akan mampu mendorong industri ini bergerak lebih cepat.

"Mengacu pada white paper yang diterbitkan World Economic Forum, batasan kepemilikan oleh (pemodal) asing secara perlahan diusulkan untuk dilonggarkan. Hal ini akan membuat industri penerbangan di kawasan ASEAN bisa lebih maju," ujarnya.

Saat ini, kepemilikan pemodal asing di perusahaan penerbangan di kawasan ASEAN rata-rata dibatasi maksimal 49 persen. Hal ini menyulitkan investor asing yang ingin membawa modal besar guna memajukan kinerja maskapai yang dimiliki.(Bambang Priyo Jatmiko/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas