Industri Kosmetik di Indonesia Serap 675 Ribu Tenaga Kerja
Perlu diciptakan kemandirian bahan baku kosmetika, terutama berbasis alam Indonesia
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki peluang besar dalam industri kecantikan karena pasar domestik yang luas, ketersediaan SDM, dan juga potensi material bahan baku.
Sebagai negara beriklim tropis, serta kaya akan warisan kecantikan, keberagaman suku bangsa dan budaya, menjadi keunikan tersendiri bagi pengembangan industri kosmetik dan perawatan kecantikan yang potensial.
"Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang stategis dan potensial mengingat bahwa saat ini terdapat 760 perusahaan kosmetik skala besar, menengah dan kecil yang tersebar di wilayah Indonesia," kata Ir. Afrida Suston Niar, MM, Kepala Sub Direktorat Industri Farmasi dan Kosmetika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Industri kosmetik ini mampu menyerap 75.000 tenaga kerja secara langsung dan 600.000 tenaga kerja secara tidak langsung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035, industri kosmetik menjadi salah satu Industri Andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian.
"Selain menekankan pada penguasaan riset dan teknologi untuk mendukung inovasi produk kosmetika, diharapkan pula terciptanya kemandirian bahan baku kosmetika, terutama berbasis alam Indonesia," katanya.
Mr. Ivan Ferrari, General Manager PT UBM Indonesia mengatakan,keunikan, kekayaan bahan alami kecantikan, serta populasi penduduk mencapai 260 juta, Indonesia adalah sebuah pasar lokal yang luas dan dinamis, menciptakan persaingan yang kuat dan peluang yang besar.
"Melihat fakta ini, UBM Indonesia memperkenalkan BeautyIndonesia yaitu pameran niaga pertama dan satu-satunya di Indonesia yang didedikasikan kepada para peserta internasional," katanya.
Pameran ini mencakup semua sektor kecantikan, meliputi: bahan, kemasan & mesin, manufaktur, kosmetik, perlengkapan mandi & perawatan pribadi, kesehatan & spa, kesehatan alami, salon kecantikan, tata rambut profesional, kuku dan aksesoris.
BeautyIndonesia merupakan bagian dari rangkaian pameran kecantikan UBM yang juga diadakan di India, Thailand, Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Jepang.
Pameran niaga selama tiga hari ini akan dipadati dengan berbagai aktivitas, seperti Business Matchmaking program yang mempertemukan secara spesifik para professional industri sesuai dengan minat dan kebutuhan, demo, kompetisi.
"Juga diadakan South East Asia Beauty Symposium yang akan mengumpulkan para pemimpin bisnis dan industri kecantikan dalam diskusi panel untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, seminar, tren, dan analisis pasar," katanya.
Afrida menyebutkan adanya pameran BeautyIndonesia 2017 diharapkan dapat menjadi sarana promosi dan pertukaran informasi industri kosmetik nasional dan internasional, termasuk teknologi produksi, riset, pasar, dan trend kosmetik terbaru, sekaligus mendorong investasi industri bahan baku kosmetik di dalam negeri.
Target pengunjung BeautyIndonesia 2017 termasuk para profesional dari produsen kosmetik, salon, spa, importir, distributor, dan bidang terkait lainnya.
Pengunjung berkesempatan mendapatkan pilihan bahan baku kecantikan terbaik, penyedia perlengkapan yang profesional, mendapatkan informasi terkini dari industri, serta menjalin kerja sama dengan rekan yang potensial.
“Kami berharap BeautyIndonesia 2017 dapat menciptakan harmonisasi antara produsen lokal dan internasional, sehingga dapat meningkatkan industri kecantikan Indonesia,” tutup Ivan.