Hajar Praktik Percaloan, Perusahaan Otobus Wajib Pasang Tarif Resmi di Loket Penjualan Tiket
"Ini cara yang ampuh kita mengatasi percaloan. Apalagi, calo di terminal sifatnya suka memaksa layaknya preman."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, terus meninjau persiapan Angkutan Lebaran.
Pihaknya kini tengah menguji kelaikan bus Angkutan Lebaran.
Selain itu pihaknya juga mewajibkan kepada setiap Perusahaan Otobus (PO) untuk mencantumkan tarif bus di setiap loket.
Kepala Dishubtrans DKI, Andri Yansyah mengatakan pihaknya masih terus melakukan persiapan untuk Angkutan Lebaran 2017.
"Salah satu fokus kami yaitu masalah calo. Karena untuk kenyamanan penumpang. Kami telah mewajibkan setiap PO memasang daftar tarif di masing-masing loket tiket, supaya penumpang bisa melihat harga tiket," kata Andri ditemui usai Rapat Pembahasan Persiapan Angkutan Lebaran dengan Komisi B DPRD DKI, Kamis (16/7/2016).
Jika PO melanggar tidak memasang harga tiket tersebut, maka pihaknya akan memberikan sanksi. Dengan sanksi terberat stop operasi.
"PO harus sudah menempelkan harga tiket di loketnya masing-masing, sesuai dengan harga tiket yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan. Jika ketahuan tiga kali melanggar, akan kami stop operasi," katanya.
Kepala Terminal Terpadu Pulogebang Nurhayati Sinaga mengatakan, pihaknya akan menyiapkan loket untuk seluruh PO yang dipindahkan dari Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
"Di terminal kami memang hanya menyediakan 31 loket. Sementara PO-nya mencapai 90-an," katanya.
Karena itu, pihaknya akan menyediakan loket tambahan. Agar nantinya seluruh PO bisa membuka loket di terminal tersebut.
"Kami akan sediakan loket tambahan. Bisa menggunakan meja di sekitar loket lainnya," katanya.
Sedangkan, Kepala Terminal DKI, Muhammad Faisol, mengatakan bus-bus yang disiapkan untuk Lebaran terus dilakukan uji kelaikan.
"Dari 867 bus yang uji kelaikan, hanya 147 bus yang lolos," katanya.
Rata-rata bus tersebut rusak remnya, ban sudah vulkanisiran, rusak speedo meternya, lampu, kaca retak dan lain-lain.
Anggota Komisi B DPRD DKI, Yuke Yurike meminta kepada Dishubtrans segera menyiapkan fasilitas tiket online.
Pasalnya, sampai saat ini penjualan tiket masih manual. "Dengan tiket manual, lebih riskan banyaknya calo di terminal.
Jika dengan sistem online, kita bisa redam praktik percaloan," katanya.
Politisi PDIP itu, berharap agar nantinya, sistem penjualan tiket bus sama dengan kereta api. Artinya, pertemuan antara penumpang dengan calo bisa dihindari.
"Ini cara yang ampuh kita mengatasi percaloan. Apalagi, calo di terminal sifatnya suka memaksa layaknya preman," katanya.
Penulis: Mohamad Yusuf