Allianz AG Siapkan Ekspansi Lewat Mega Akuisisi di Eropa
“Saya berharap dalam enam bulan ke depan kita bisa membicarakan hal tersebut."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MUNICH- Grup bisnis finansial asal Jerman, Allianz AG, menyiapkan dana 2,5 – 3 miliar euro untuk program akuisisi di Zona Eropa tahun ini.
Dana tersedut dialokasikan untuk membiayai pembelian kembali saham, jika tidak ada target akuisisi yang menjanjikan seperti dinyatakan Chief Financial Officer Allianz AG, Dieter Wemmer dan dikutip Reuters.
Rencana akuisisi besar-besaran ini sebenarnya sudah dikatakan oleh Chief Executive and Investment, Andreas Utterman. Dikutip Financial News, dia menyatakan Allianz akan sangat senang untuk melakukan lebih banyak akuisisi di berbagai sektor dan lokasi.
“Saya berharap dalam enam bulan ke depan kita bisa membicarakan hal tersebut,” katanya.
Spanyol dan Jerman dikabarkan menjadi target lokasi akuisisi ini karena Allianz ingin menguatkan ekspansinya di kedua wilayah tersebut.
Meski demikian, Wemmer mengatakan Allianz belum menemukan target akuisisi yang pasti.
Selain menargetkan akuisisi, Allianz juga ingin meningkatkan rasio gabungan mereka yang diprediksi akan tetap stagnan tahun ini kata Wemmer kepada koran asal Jerman, Boersen-Zeitung seperti yang dilansir dari Reuters.
Wemmer juga mengatakan, kinerja perusahaan asuransi ini dapat ditingkatkan dengan cara merombak bisnis yang ada seperti yang dilakukan oleh perusahaan tersebut di Amerika Selatan.
Sementara itu, perusahaan asal Jerman tersebut tidak mengharapkan aliran dana yang lebih banyak dari Pacific Investment Management Company (PIMCO) di semester II ini.
Terutama setelah para investor menarik aset mereka belakangan ini.
PIMCO akan menunjukkan perkembangan langkah-langkah pemotongan biaya dalam laporan tiga pekan mendatang, kata Wemmer.
Menanggapi perihal dampak keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa terhadap bisnis Allianz AG di negara tersebut Wemmer mengatakan, akan ada beberapa konsekuensi jika ada perlambatan kegiatan ekonomi.
Sementara itu, jumlah dividen yang dibayarkan kepada perusahaan induk di Jerman juga suah mengalami pengurangan sebagai dampak dari melemahnya poundstreling.
Penulis: Shuliya Indriya Ratanavara