Proyek Kereta Double Track Bandara Kuala Namu Diproyeksikan Selesai 2017
Selama beroperasi dengan single track, operasional kereta bandara justru memakan waktu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Pembangunan double track Kereta Bandara Kualanamu (KNO) ditargetkan selesai pertengahan 2017. Pembangunan tersebut termasuk penggantian sistem persinyalan, yakni dari sistem persinyalan mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.
Pembangunan yang sudah berlangsung sejak 2014 itu, mengerjakan track sepanjang 50 KM.
PT Railink yang merupakan usaha patungan antara PT KAI dengan PT Angkasa Pura II ini bermaksud meningkatkan waktu tempuh di rute tersebut.
Selama beroperasi dengan single track, operasional kereta bandara justru memakan waktu.
Hal itu lantaran kereta yang ingin lewat harus bergantian atau bersilangan di stasiun tertentu.
Pembangunan double track itu menghubungkan Stasiun Bandara Kualanamu dengan Stasiun Medan.
”Bahkan akhir tahun ini akan kita operasikan sebagian double track antara Bandara Kualanamu hingga Araskabu kemudian dalam awal 2017 diioperasikan double track antara Araskabu hingga Medan,” ujar Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, Senin (18/7/2016).
Sejalan dengan itu, Heru mengungkapkan, secara bersamaan sedang dibangun double track juga, yang elevated sepanjang 8 KM melewati Kota Medan.
Katanya, saat ini beberapa tiang sudah mulai dipancang, termasuk di antaranya penertiban lahan yang sudah selesai.
Sebelumnya, PT Railink juga berencana memperpanjang rute KA Bandara Kualanamu hingga ke Binjai.
Sedangkan saat ini, KA bandara masih beroperasi hingga Stasiun Medan saja. Sehingga pada 2017, PT. Railink akan menargetkan perpanjangan rute menjadi Stasiun Araskabu – Stasiun Bandara Kualanamu – Stasiun Medan – Stasiun Binjai.
”Jarak Stasiun Bandara Kualanamu sampai Stasiun Binjai kurang lebih 50 kilometer, nantinya semuanya double track, ditambah perpanjangan rute ke Araskabu,” ungkapnya.
Hal itu, akan membuat perpanjangan rute double track menjangkau banyak stasiun, baik yang berada sesudah maupun sebelum Stasiun Bandara Kualanamu.
Reporter: Dede Suprayitno