Grup Astra Garap Bisnis Properti
Astra Property mengklaim, sekitar 93 persen unit apartemen Anandamaya Residences sudah terjual.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tak ada yang meragukan sepak terjang Grup Astra di bisnis otomotif, pertambangan atau kebun.
Di bisnis properti, grup perusahaan ini boleh dibilang masih anak bawang. Tiga tahun belakangan ini atau baru sejak 2013, Grup Astra melangkah di bisnis properti.
Kendati relatif baru masuk bisnis properti, Grup Astra menyediakan anggaran besar di bisnis ini.
Sekitar Rp 7 triliun Astra siapkan untuk membesarkan bisnis properti melalui Astra International Property (Astra Property).
Duit investasi untuk membangun dua proyek. Proyek pertama adalah perkantoran Menara Astra yang dibangun oleh PT Menara Astra.
Proyek lain, yakni Anandamaya Residences yang dibangun oleh PT Brahmayasa Bahtera. Kedua proyek berada di kawasan central business district (CBD) Sudirman, Jakarta.
Astra Property mulai membangun Menara Astra sejak 2013.
Sementara Anandamaya Residences dibangun sejak tahun 2014. Dari dua proyek itu, Astra Property hanya berencana menjual Anandamaya Residences.
Layaknya pengembang properti lain, Astra Property sudah menjajakan Anandamaya Residences meski pembangunan belum rampung. Jadwal serah-terima proyek itu pada tahun 2018.
Anandamaya Residences terdiri dari tiga menara dengan total 509 unit apartemen.
Astra Property mengklaim, sekitar 93 persen unit apartemen Anandamaya Residences sudah terjual. Alhasil, kini tersisa 7 persen unit apartemen yang masih harus dijual.
Harga unit apartemen dari tiga menara tersebut beragam.
Head of Residences Development Astra International Property Wibowo Muljono menjelaskan, harga rata-rata unit apartemen di menara 2 dan 3 adalah Rp 72 juta per meter persegi (m²). Sementara harga rata-rata unit apartemen di menara 1 mencapai sekitar Rp 85 juta per m².
Meski harga jual unit apartemen itu relatif tinggi, Astra Property yakin masih ada potensi kenaikan harga. "Masih attractive kalau menurut kami, sekitar 12 persen mungkin nanti kalau kami sudah mencapai topping off, harga bisa melonjak," klaim Wibowo, Rabu (20/7/2016).