Iklan Televisi Capai Rp 49,2 Triliun, Naik Hampir 50 Persen
Pendapatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 32,9 triliun atau terjadi kenaikan sekitar 49 persen.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah situasi perlambatan ekonomi, dan menurunnya daya beli masyarakat, industri periklanan di televisi seperti tak terpengaruh.
Pada Semester I 2016, Adstensity mencatat total belanja iklan untuk 13 stasiun televisi nasional mencapai Rp 49,2 triliun.
Pendapatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 32,9 triliun atau terjadi kenaikan sekitar 49 persen.
Tahun lalu Menkominfo Rudiantara, menurut DayliSocial sempat memprediksi televisi konvensional sebagai kandidat sunset industry berikutnya setelah media cetak.
Namun dengan data faktual itu, nampaknya senjakala industri televisi masih tertunda.
Catatan Adstensity memperlihatkan RCTI masih menunjukkan keperkasaannya dengan berhasil mendulang pendapatan kotor dari iklan sebesar Rp 7,4 triliun pada Semester I ini.
Raihan RCTI meningkat dibanding periode tahun lalu yakni Rp 4,7 triliun.
Di posisi kedua masih ditempati SCTV yang pada semester ini mencapai Rp 6,7 triliun, meningkat dibanding semester I tahun lalu yakni sebesar Rp 4,7 triliun.
Peningkatan pendapatan kotor juga dialami oleh MNCTV.
Stasiun televisi milik Hari Tanoe itu memperoleh pendapatan Rp 5,5 triliun, meningkat ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni terbilang Rp 3,843 triliun.
Sementara TVRI masih terseok-seok di urutan paling buncit dengan raihan Rp31,3 milliar.
Tapi itu pun masih mending dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp12 miliar.
Ramadan, Sepakbola, dan Musik Religi
Selama bulan Ramadan berlangsung atau selama Juni 2016 belanja kotor iklan di 13 televisi nasional juga mengalami kenaikan.
Pada Ramadan tahun ini belanja iklan bisa menembus hingga Rp 9,9 triliun atau naik dibandingkan tahun lalu dengan capaian Rp 7 triliun.